Amalan Rebo Wekasan: Tata Cara Shalat Sunat Lidaf’il Bala pada Rabu Terakhir di Bulan Safar

Bandung, NU Online Jabar 
Rebo wekasan atau Rebo Pekasan, merupakan sebutan untuk setiap hari Rabu terakhir di Bulan Shafar. Tidak sedikit yang menyebutkan bahwa dalam bulan tersebut juga disebut sebagai bulan sial atau bulan nahas. 

Bertepatan dengan Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir di Bulan Shafar tersebut, Pondok Pesantren Suryalaya yang berlokasi di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya mengeluarkan surat edaran tentang tata cara shalat sunnah lidaf’il bala yang akan dilaksanakan tahun ini, tepatnya pada Rabu, 21 September 2022 M/ 29 Safar 1444 H. 

Dalam edaran tersebut dituliskan, shalat sunat Lidaf’il Bala tersebut sebagaimana yang selalu dilaksanakan oleh Guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya Syekh KH. Abdullah Mubarok bin Muhammad ra, dan Syekh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra. Beliau selalu melaksanakan pada pagi hari setelah shalat Isyraq, Isti’adzah, dan Istikharah, disunnahkan berjama’ah. Beliau melaksanakan sebanyak 2 rakaat 1 kali salam, akan tetapi juga melaksanakan sebagaimana yang ada dalam kitab Jawahirul Khomsi halaman 51-51. Beliau melaksanakan sebanyak 4 rakaat 2 salam. 

Adapun tata cara pelaksanaan shalat Sunat Lidaf’il Bala pada Rebo Wekasan sebagaimana berikut:

1. Membaca niat:

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Setiap selesai membaca surat al-Fatihah membaca:
Surat al-Kautsar 17 kali 
Surat al-Ikhlas 5 kali
Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali 

Dan sebelum melaksanakan shalat membaca istifhfar:

اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا

“Saya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang penuh kedzaliman, yang tidak memiliki terhadap dirinya sendiri baik madarat dan manfaatnya, mati dan hidupnya maupun bangkitnya nanti. 

Do’a setelah shalat lidaf’il bala: 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْ يقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ, اَللهُ اَكْبَرْاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi

https://jabar.nu.or.id/nasional/amalan-rebo-wekasan-tata-cara-shalat-sunat-lidaf-il-bala-pada-rabu-terakhir-di-bulan-safar-plNYU

Author: Zant