Jakarta, NU Online
Mie instan adalah makanan praktis yang populer di seluruh dunia. Dibalik harganya yang terjangkau dan mudah disiapkan, mie instan diketahui mengandung sedikit nutrisi serta jumlah natrium dan monosodium glutamate (MSG) yang terbilang tinggi. Adanya kontroversi tersebut terus memunculkan pertanyaan mengenai apakah mie instan memiliki efek kesehatan yang merugikan atau tidak.
Bahan-bahan khas dalam mie antara lain tepung, garam dan minyak kelapa sawit. Paket penyedap rasa dalam satu bungkus mie umumnya mengandung garam, penyedap rasa dan MSG.
Meskipun ada banyak variabel antara merek dan rasa mie instan yang berbeda, sebagian besar jenis mie yang beredar di pasar memiliki nutrisi tertentu yang nyaris sama.
Sebagian besar jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein, dengan jumlah lemak, karbohidrat, natrium, dan mikronutrien tertentu yang lebih tinggi.
Melansir Healthline, kebanyakan mie instan mengandung bahan yang dikenal sebagai MSG, bahan tambahan makanan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
MSG secara alami dapat ditemukan dalam produk seperti protein nabati terhidrolisis, ekstrak ragi, ekstrak kedelai, tomat dan keju.
Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengakui MSG sebagai bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi, potensi efeknya pada kesehatan tetap kontroversial.
Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi MSG dalam jumlah tinggi dengan penambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, hingga mual.
“Beberapa penelitian juga menunjukkan MSG dapat berdampak negatif terhadap kesehatan otak. Satu penelitian menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa,” tulis Healthline.
Namun demikian, penelitian lain menunjukkan bahwa makanan mengandung MSG berpotensi menimbulkan sedikit efek pada kesehatan otak.
Meskipun MSG aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki kepekaan terhadap MSG dan harus membatasi asupannya. Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Beberapa mie instan diperkaya nutrisi tambahan
Di Indonesia, beberapa merek mie instan memperkaya kandungan mie dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Satu studi mengungkapkan bahwa mengkonsumsi susu dan mie yang diperkaya zat besi dapat menurunkan risiko anemia, suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Selain itu, beberapa mie instan dibuat menggunakan tepung terigu yang diperkaya menunjukkan potensi dalam meningkatkan asupan zat gizi mikro tanpa mengubah rasa atau tekstur produk akhir. Penelitian juga menunjukkan bahwa makan mie instan dapat dikaitkan dengan peningkatan asupan zat gizi mikro tertentu.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.