Surabaya, NU Online
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para penggerak Gusdurian se-Indonesia untuk bisa menjadi game changer atau pengubah situasi di bidang pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan. Selama ini, di dunia global dikenal nama-nama besar seperti Steve Job, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk sebagai game changer.
“Tetapi dalam bidang membangun pluralisme, demokrasi, dan sisi kemanusiaan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok game changer. Bagi kita semua, menurut saya, tugas Gusdurian (adalah) menjadi game changer baru, penerus perjuangan dari seorang KH Abdurrahman Wahid,” ungkap Khofifah dalam Pembukaan Temu Nasional (Tunas) Gusdurian 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (14/10/2022).
Ia berharap, para penggerak Gusdurian di seluruh dunia dapat menjadi game changer dengan mengikuti pemikiran dan gerakan Gus Dur. Lebih lanjut, melalui pertemuan nasional itu, Gusdurian bisa menggali seluruh pikiran dan gerakan strategis yang diinisiasi oleh Gus Dur.
Revitalisasi Gerakan Gusdurian
Sosok yang juga mengemban amanah sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyampaikan bahwa Surabaya dan Jawa Timur merupakan tempat yang tepat untuk menggelar Tunas Gusdurian 2022 itu. Sebab, Surabaya adalah Kota Pahlawan. Sementara Jawa Timur merupakan Bumi Majapahit.
“Dari Bumi Majapahit inilah, kata Bhinneka Tunggal Ika diperkenalkan. Kalau kita ingin menggali roh pluralisme, roh kemanusiaan, roh demokrasi yang diajarkan oleh Gus Dur, tempat ini adalah tempat yang sangat tepat untuk membangun revitalisasi gerakan Gusdurian,” jelas Khofifah.
Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid yang telah memutuskan agar gelaran Tunas Gusdurian 2022 diselenggarakan di Surabaya.
Warisan Gus Dur
Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian Jay Akhmad menyebut Khofifah sebagai salah satu murid Gus Dur. Menurut Jay, dari murid-murid Gus Dur seperti Khofifah itulah, para penggerak Gusdurian dapat belajar banyak untuk meneladani berbagai pemikiran dan nilai-nilai Gus Dur.
“Kami banyak belajar bagaimana Gus Dur mengajarkan pemikirannya kepada murid-muridnya. Murid-murid inilah salah satu warisan Gus Dur yang bisa dilihat langsung dan diteladani oleh Gusdurian,” ungkap Jay.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.