Kotawaringin Barat, NU Online
Bencana banjir yang terjadi di beberapa kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah tampaknya belum juga ada tanda-tanda surut. Pasalnya, curah hujan hingga saat ini masih tinggi, sehingga air pada dataran tinggi mengalir ke Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir.
Banjir yang terjadi kali ini terhitung paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya, bahkan dalam kurun waktu 20 sejak tahun lalu. Ribuan rumah yang terendam banjir berada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, dan Kotawaringin Lama.
Menyikapi musibah yang terjadi hampir dua pekan ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (NU) beserta seluruh Badan Otonom yang ada sejak musibah terjadi sudah terjun ke lapangan guna membantu Tim SAR lainnya. Banser Tanggap Bencana (Bagana) diterjunkan di lokasi bencana.
Selain itu, PCNU saat ini juga menyediakan tempat pengungsian dan membuka dapur umum yang ditempatkan di Gedung NU Kabupaten Kobar.
“Kami sediakan mobil evakuasi, tempat pengungsian serta dapur umum untuk semua pengungsi yang berada di gedung NU,” jelas Masfauzi, Ketua PAC Ansor Kecamatan Arut Selatan kepada NU Online Kalteng, Senin (24/10/2022) siang.
Hingga berita ini diturunkan, tercatat ada 50 jiwa pengungsi dari Kelurahan Baru dan Mendawai yang terdiri dari 20 Kepala Keluarga (KK) meliputi anak-anak dan orang dewasa. Mereka di tempatkan di lantai I Gedung NU dan sudah disiapkan semua kebutuhannya.
“Sementara 50 jiwa, namun, masih bertambah. Kami sampaikan bagi warga korban banjir jika membutuhkan pertolongan maka datang langsung ke Posko di Gedung NU,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Fauzi yang merupakan anggota Divisi Tanggap Darurat, puluhan anggota Bagana sudah diterjunkan di Desa Kumpai Batu Bawah dan Tanjung Trantang karena desa tersebut berada di dataran paling rendah.
“Tercatat hingga saat ini jumlah pengungsi yang kami bantu dari dua desa berjumlah 962 jiwa dari 419 KK. Dievakuasi di desa setempat,” ucapnya.
Ia berharap bagi masyarakat yang terdampak banjir agar selalu berhati-hati dalam menyelamatkan harta bendanya. Pasalnya debit air dengan ketinggian mulai 60 centimeter hingga 1 meter sewaktu-waktu bisa bertambah, mengingat curah hujan masih sangat tinggi.
Kontributor: Suhud Mas’ud
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.