Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Tsaquf menegaskan bahwa secara mendasar, kedudukan dan fungsi NU di tengah-tengah umat sebagai imarah dan thariqah.
Pernyataan ini disampaikan saat memberi pembekalan pada Instruktur Nasional Kader Menengah PMKNU di aula lantai 8 gedung PBNU Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022) yang lalu.
Dirinya mengatakan, NU adalah entitas atau aktor yang memegang urusan umat. Artinya, posisi pengurus NU masuk dalam kategori ulil amri dalam urusan yang mereka pegang.
Lebih lanjut, laksana pemerintah, pengurus NU berusaha mengembangkan makna jam’iyah secara substansial. Bukan hanya jadi narasi, tetapi benar-benar mengurus persoalan masyarakat secara konkret dan nyata.
“Kita dituntur membangun kesadaran pada kader. Juga bertanggung jawab terhadap nasib jamaah di berbagai urusan. Mulai dari pendidikan, pertanian, ekonomi, dan seterusnya,” ujarnya melalui kanal youtube TVNU Nasional yang diunggah Kamis (27/10/2022).
“Sekali lagi, pengurus wajib mengoperasikan jam’iyah sebagai imrah. Arena tanggung jawab kita adalah jamaah,” imbuh mantan Katib ‘Aam PBNU 2015-2020.
Gus Yahya menyatakan, NU sebab thariqah dalam menjalankan Islam. Menurutnya, seseorang tak mungkin bisa menjalani agama tanpa ada thariqah.
“Memang ada garis-garis umum dari nabi. Namun agama tidak hanya pengetahuan kognitif, tetapi soaal jaminan ruhani dan siapa yang akan diikuti,” terangnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam muqaddimah Qanun Asasi, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari dengan tandas menekankan pada sanad.
“Ini adalah thariqah yang diwariskan dengan jaminan dari orang ke orang secara muttashil sampai baginda nabi. Kita ikut NU karena hati-hati dalam soal agama,” pungkasnya.
https://jatim.nu.or.id/madura/etum-pbnu-nu-adalah-imarah-dan-thariqah-JC5Lb