Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar rapat dalam rangka restrukturisasi kepengurusan di Ruang Rapat PWNU Jawa Barat Kota Bandung, Rabu (2/11). Ketua LPP PWNU Jawa Barat Nurdin Hidayat menjelaskan pentingnya restrukturisasi di lembaga tersebut sebab tugas dan tanggung jawab yang begitu signifikan membutuhkan tenaga-tenaga baru di ranah teknis.
“Artinya, kita ingin memaksimalkan ikhtiar kita yang sudah terjadi di lapangan, kalau di awal-awal kita baru pemetaan, kedua kita melakukan persiapan-persiapan menuju ke lapangan, dan ketika teknis kita kekurangan SDM,” jelasnya.
Nurdin juga mengatakan, dari beberapa program yang direncanakan ada yang sudah berjalan, akan tetapi kurang maksimal. Ia juga menjelaskan, ada dua program yang menjadi prioritas LPP PWNU Jawa Barat yakni pendampingan dan pemberdayaan.
“Untuk pendampingan disini yakni memfasilitasi para petani NU di Jawa Barat seperti memberikan akses kepada lahan perhutanan sosial dan itu sudah ada, lalu lahan-lahan yang eks HGU atau tanah objek reforma agraria, bagaimana para petani mendapatkan akses memiliki kepastian tanah yang mereka garap,”tuturnya.
“Alhamdulillah itu sudah berjalan sehingga ada MoU antara PWNU Jawa Barat dengan BPN, kemudian LPPNU dengan Kementerian KLHK itu sudah berjalan hanya secara teknis kita kekurangan tenaga sehingga tidak fokus,” tambah Nurdin.
Kedua, kata Nurdin, yakni program objek pemberdayaan. Ia menjelaskan, program tersebut berkaitan dengan soft skill atau hard skill, pelatihan-pelatihan kepada start up pertanian atau petani yang millenial kelompok termasuk petani Pondok Pesantren dan juga petani-petani pada umumnya seperti budidaya-budidaya yang terjadi saat ini dengan cara kemodernan, akses-akses yang terbangun mulai dari pelatihan-pelatihan yang ada di kementerian, di sektor swasta, yang pasarnya dibutuhkan oleh para petani hanya terkendala pada aspek manajemen, pemasaran, ataupun aspek permodalan.
“Tugas di pemberdayaan itulah kita harus mengembangkan para petani tersebut sehingga dianggap layak oleh pasar. Jangan sampai kita menanam tidak ada pembeli atau menanam disaat yang tidak tepat. Kita butuh strategi-strategi yang memang harus dijalankan,”
Pria asal Subang tersebut juga melihat, banyak peluang komoditi-komoditi pertanian yang justru banyak dari ekspor seperti limbah-limbah kayu yang menjadi enegri terbarukan pengganti batu bara. Kemudian, ia juga berencana untuk budidaya udang fanamen dengan tempatnya sudah ada tapi belum ada pengurus yang expert mengelola hal tersebut.
Nurdin mengungkapkan, banyak sekali permintaan kepada LPPNU hanya kita ada kendala-kendala di teknis tadi yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Hari ini adalah bisa menjadi jawaban, bahwa temen-temen yang di rekstrukturisasi baik pengurus yang lama ataupun yang baru juga menyatakan komitmennya bersedia akan melakukan eksekusi yang sifatnya mendatangkan keberhasilan dari yang kita programkan. Langkah-langkah teknis yang kita lakukan hari ini insya Allah saya meyakini sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama kekompakan dari temen-temen itu sendiri,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan, beberapa program yang sudah berjalan yakni budidaya sariwangi itu dari 25 hektar kita baru tanam 20 hektare, dengan pola per tiga minggu di tanam setengah hektar supaya bisa panen, lalu pakan ayam ternak juga sudah berjalan hanya kita ingin memperbanyak kapasitas.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, setelah pertemuan hari ini kita akan memastikan budidaya ayam kampung.
“Ayam kampung kebetulan kelompok tani kelompok peternaknya sudah siap oftekernya sudah ada, pakannya juga sudah ada. tinggal mengkomunikasikan lebih jauh. Lalu, kita persiapan ingin melakukan peletakan batu pertama di Jabar selatan tepatnya di Cikajang Kabupaten Garut itu akan budidaya udang faname, karena ada permintaan dari jabodetabek dan ekspor juga disana sudah ada pembudidaya dan sudah ada pemiliknya pengurus LPP juga dan ternyata ada dukungan dari ofteker kita sama-sama ingin melakukan kegiatan disana. Insya allah mungkin nnti sekaligus ketua PWNU Jawa Barat yang akan membuka sekaligus peletakan batu pertamanya,” ungkapnya.
Ia berharap, semua program yang direncanakan bisa berhasil dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Apabila program tersebut berhasil di satu kabupaten, rencananya akan di replikasi ke kabupaten yang lain sehingga ekonomi sampai ditingkat ranting semakin menguat.
Pewarta: Renita
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi