Padang, NU Online
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-6 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di halaman Istana Gubernur, Sumatra Barat, Senin (7/11/2022) malam.
Pembukaan MTQ VI Korpri Tingkat Nasional tersebut ditandai pemukulan bedug bersama Gubernur Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar, Ketua DPN Korpri, Ketua DPRD, dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumbar.
Dalam sambutannya, Mendagri Tito mengatakan bahwa diselenggarakannya MTQ Korpri adalah bukti pemerintah menaruh perhatian dan mendukung terhadap program syiar agama Islam di Indonesia.
“MTQ menjadi penting dan karena MTQ telah dilembagakan dan diprogramkan oleh negara. Ini bukti bahwa negara mendorong, melindungi, mendukung syiar Islam, wabil khusus Al-Qura’nul Karim. Kegiatan yang dilembagakan seperti ini akan memperkuat keislaman dan keimanan kita,” kata Tito dalam rilis yang diterima NU Online, Selasa (8/11/2022) pagi.
Tito mengatakan bahwa kewajiban umat Islam adalah memegang teguh rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam. “Kita harus percaya bahwa nabi terakhir adalah Nabi Muhammad saw. Dan kitab suci Al-Qur’an adalah kitab paripurna,” ujarnya.
Tito lantas berpesan bahwa percaya terhadap Al-Qur’an harus disertai dengan mempelajarinya, membaca secara rutin, memahami maknanya dan melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya.
MTQ Korpri, lanjut mantan Kapolri ini, menjadi bermanfaat untuk Korpri. Menurut Tito, Korpri merupakan tulang punggung pemerintah mengingat jumlahnya sangat besar, yakni 4 juta orang.
Pemerintahan Bersih
Di hadapan ribuan undangan yang hadir, Mendagri Tito mengingatkan bahwa pemerintahan yang bersih bisa terjadi jika semua aspek baik.
“Kalau terjadi pemerintahan yang bersih (clean government) bisa terjadi sistemnya baik, sarananya baik, dan yang lebih baik adalah SDM nya baik. Oleh karena itu, sumber daya yang baik itu wajib,” terangnya.
Tito menambahkan bahwa ASN harus memiliki kemampuan emosional dan spiritual yang baik. “Kita harus memiliki emosional yang baik. Lebih dari itu, kita harus memiliki spiritual yang baik, keimanan kepada Allah swt,” imbuhnya.
Di akhir sambutan, Tito menegaskan bahwa revolusi mental yang digelorakan Presiden Jokowi tujuannya adalah mengubah budaya yang tadinya tidak baik menjadi baik.
“Revolusi mental harus dimulai dari ASN, TNI, dan Polri. Oleh karena itu, ASN kita usahakan memiliki integritas dan komitmen yang kuat. ASN memiliki kekuasaan, memegang regulasi, dan mengatur rakyat. Oleh karena itu, jangan smapai menyalahgunakan,” tegasnya.
Mendagri Tito mengapresiasi Pemprov Sumbar yang telah menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Korpri dan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai agama di tengah masyarakat.
MTQ spesial
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, MTQ kali ini sangat spesial karena perdana pasca pandemi Covid-19. Menjadi kebanggaan karena merupakan terbesar sepanjang sejarah MTQ Korpri yang digelar sejak 2012.
“MTQ harus dimaknai sebagai momentum mengaktualisasikan ajaran Islam. Agama Islam itu melingkupi seluruh aspek kehidupan. Oleh karenanya, MTQ ajang tepat untuk proses aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an,” tuturnya.
MTQ Korpri, lanjut Mahyeldi, adalah ajang berlomba dalam kebaikan. MTQ menjadi sangat strategis dalam rangka meningkatkan SDM unggul. Kedekatan dengan Al-Qur’an akan memberi inspirasi karya terbaik bagi ASN sesuai tema MTQ yaitu Korpri Mengaji, Korpri Berbakti, Korpri Berkontribusi untuk Indonesia Mulia.
“Pelaksanaan MTQ diharapkan berdampak pada kehidupan sehari-hari ASN, serta memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam core value ASN, berakhlak, beririentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Dan diharapkan nilai tersebut menjadi Budaya di tengah-tengah masyarakat bagi ASN”, terangnya.
902 peserta
Sementara itu, Ketua DPN Korpri Zudan Arif Fakhrullah melaporkan, MTQ Nasional VI Korpri di Sumbar ini diikuti sebanyak 902 peserta dari 84 kafilah yg terdiri dari 34 kafilah provinsi dan 49 kementerian/lembaga.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas. Sementara, Direktur Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta Prof Dr Darwis Hude sebagai Ketua Dewan Hakim.
Zudan mengungkapkan bahwa ada 1500 peserta dan official yang terlibat dalam MTQ kali ini. Ia pun berterima kasih kepada Mendagri dan apresiasi kepada masyarakat Sumbar. Dikatakannya, pemilihan Sumbar jadi tuan rumah merupakan keputusan yang tepat mengingat Sumbar memiliki branding kebangsaan nasional.
“Mengapa Sumatra Barat ditetapkan sebagai tuan rumah MTQN Korpri ke-6, karena Sumbar memiliki branding yang sangat kuat di dalam proses kebangsaan dan ketatanegaran nasional,” tutur Zudan.
“Ingat Sumbar, maka ingatan kita tertuju pada Bung Hatta, tokoh nasional dengan integritas kuat. H Agus Salim, seorang pemikir, ahli siasat, ahli politik nasional. Tuanku Imam Bonjol, tokoh nasional yang gagah berani. Sudah tentu, kita teringat Hj Rangkayo Rasuna Said yang memiliki keteguhan hati luar biasa. Saya ingin kita semua mewarisi semangat beliau-beliau,” pungkasnya.
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.