Ibadah di Masjidil Haram Berbeda Nilainya

Geliat semangat ibadah di Masjidil Haram tak kenal waktu, dua puluh empat jam tiada henti orang-orang mengelilingi Ka’abah untuk thawaf. Di sisi lain ada yang melakukan sai lalu tahalul dan ada pula yang beribadah hingga memadati pelatarannya.

   
Memang, beribadah di Masjidil Haram jauh berbeda nilainya bila dibandingkan dengan ibadah di Masjid Nabawi terlebih di masjid yang selainnya.

   
Kalau ibadah di Masjid Nabawi nilainya (keutamannya) lipat seribu kali, maka ibadah di Masjidil Haram nilainya akan dilipatkan seratus ribu kali.

Hadits nabi: Dari Jabir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Artinya:
Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu shalat di masjid lainnya. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ibadah-di-masjidil-haram-berbeda-nilainya-MGALd

Author: Zant