Bandung, NU Online Jabar
Rasulullah SAW selalu mengajarkan umatnya untuk membaca doa dalam setiap melakukan sesuatu, termasuk ketika hendak beristirahat atau menjelang tidur.
Membaca doa sebelum tidur bertujuan salah satunya memohon perlindungan dan kebaikan kepada Allah SWT. Apalagi jika amalan, doa, atau wirid dan dzikir tersebut bisa mengantarkan kita untuk mendapatkan syafaat dari Baginda Nabi Muhammad SAW kelak di akhir zaman.
Dalam sebuah hadits diterangkan, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Aisyah, “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama, mengkhatamkan al-Qur’an. Kedua, menjadikan para nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga, meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat, melaksanakan haji dan umrah”.
Kemudian Aisyah menjawab, “Bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” Seraya tersenyum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, “Apabila engkau membaca Surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah mengkhatamkan Al-Qur’an. Apabila engkau bershalawat kepadaku dan kepada semua nabi-nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Apabila engkau beristighfar untuk kaum Muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir, apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.
Berikut amalan sebelum tidur yang bisa mendatangkan syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ×٣
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah Dzat yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya” (QS Al-Ikhlas) (3x).
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ×٣
“Ya Allah, limpahkan rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, semua nabi dan rasul” (3x).
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, semua kaum muslim laki-laki dan perempuan, dan semua kaum mukmin laki-laki dan perempuan.”
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ×٧
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar, tidak ada daya menjalankan ketaatan dan tidak ada kemampuan menghindar dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung” (7x).
Editor: Agung Gumelar