Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Anugerah NU 1 Abad di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, selama dua hari, pada Jumat-Sabtu, 18-19 November 2022.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal mengenai persiapan pemberian anugerah kepada sejumlah tokoh dan lembaga pada kategori internasional, nasional, dan internal NU termasuk pesantren yang sudah berusia lebih dari satu abad.
Salah satu keputusan yang dihasilkan dari FGD selama dua hari itu adalah soal metode penjaringan nominasi atau kandidat penerima Anugerah NU 1 Abad. Terdapat empat cara yang akan digunakan untuk menentukan nominasi atau kandidat penerima anugerah.
Pertama, Tim Pelaksana Anugerah NU akan membuka usulan publik seluas-luasnya melalui berbagai platform. Kedua, kepengurusan NU di berbagai tingkatan diminta mengirimkan rekomendasi kandidat yang dianggap layak mendapat penghargaan dalam kategori yang telah disediakan.
“Kita akan melakukan penjaringan melalui pengurus NU. jadi, nanti dalam waktu dekat, PBNU akan bersurat kepada PWNU dan PCNU untuk mengusulkan kandidat di wilayahnya masing-masing, terutama yang terkait dengan kategori nasional dan kategori internal NU,” ungkap Ketua Tim Pelaksana Anugerah NU 1 Abad, Rumadi Ahmad.
Ketiga, melakukan hunting (pencarian) dan membangun komunikasi dengan individu atau komunitas strategis. Keempat, bekerja sama dengan jaringan strategis yang dipandang relevan. Rumadi mengungkapkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah aktivis dan penggerak masyarakat.
“Tim kepanitiaan akan melakukan komunikasi seluas mungkin dengan kelompok masyarakat, misalnya kalangan aktivis, penggerak-penggerak masyarakat untuk diminta menominasikan siapa kira-kira yang layak diberikan oleh NU,” ungkap Rumadi.
Ia juga menegaskan bahwa kandidat penerima Anugerah NU 1 Abad ini tidak hanya para tokoh yang berasal dari lingkungan NU, tetapi juga kepada para tokoh atau kelompok di luar NU yang dinilai punya pengaruh yang kuat bagi masyarakat luas.
“Tentu kandidat yang akan diberikan ini bukan hanya di lingkungan internal NU, tapi juga bisa diberikan kepada tokoh, kelompok atau institusi di luar NU yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat,” ucapnya.
Usulan-Usulan
Rumadi menjelaskan bahwa terdapat sangat banyak usulan dalam FGD yang digelar selama dua hari kemarin itu. Misalnya, KH Ahmad Mustofa Bisri sebagai Mustasyar PBNU sekaligus Dewan Juri Anugerah NU 1 Abad mengusulkan supaya penghargaan itu diberikan kepada tokoh-tokoh atau ulama-ulama yang bisa memberikan inspirasi kepada NU.
“Banyak sekali usulan-usulan yang mungkin nanti akan digodok oleh tim dewan juri dari berbagai macam usulan ini. Tentu saja tidak bisa memberikan penghargaan kepada semua (tokoh/kelompok) ya, kita harus memilih dan dewan juri menentukan,” pungkas Rumadi.
Anugerah NU 1 Abad ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan menuju Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU, yang jatuh pada 16 Rajab 1444 atau bertepatan dengan 7 Februari 2023. Namun, pihak tim pelaksana Anugerah NU belum menjelaskan kapan pelaksanaan ini akan dilangsungkan. Meski begitu, dalam waktu dekat, tim pelaksana akan mengumumkan tanggal dan tempat pelaksanaan Anugerah NU ini.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.