Metro, NU Online
Prestasi membanggakan diraih oleh Agus Setiawan, Dosen Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Kota Metro, Lampung. Disertasi pria yang juga Wakil Rektor IAIMNU Metro ini saat menempuh pendidikan S3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menyabet penghargaan pada The 2th Biannual Conference On Research Results (BCRR) yang digelar oleh Kementerian Agama.
Dalam disertasinya, Agus mengangkat judul Dinamika Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Kontribusinya dalam Pengembangan Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Karyanya terpilih sebagai juara ketiga pada kategori Penelitian dalam Penyelesaian Studi Strata Tiga/S3 dalam Rumpun Ilmu Studi Islam (Tafaqquh Fiddin).
“Alhamdulillah, semoga mendapatkan barakah dan mampu memberi sumbangsih terhadap perkembangan Bahtsul Masail yang menjadi ruh Nahdlatul Ulama,” katanya kepada NU Online, Senin (28/11/2022).
Disertasi Instruktur Nasional PMKNU dari Lampung ini merupakan karya penelitian terbaik tingkat nasional yang dilakukan oleh dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) negeri dan swasta. Total ada 40 penelitian yang mendapatkan sertifikat penghargaan, plakat, dan dana pembinaan.
Hasil seleksi ini diumumkan pada ajang BCRR tahun 2022 yang berlangsung di Gorontalo, Sabtu (26/11/2022). Pengumuman itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6722 Tahun 2022 tentang Penetapan Peraih Penelitian Terbaik Tingkat Nasional The 2th Biannual Conference On Research Results (BCRR) tertanggal 25 November 2022.
Plt Direktur Diktis Kemenag RI, Syafi’i menyampaikan bahwa sudah seharusnya PTKI melahirkan riset-riset yang berkualitas, apapun disiplin ilmunya. Sebab, penelitian menjadi salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Penelitian menjadi salah satu dari standar pengelolaan pendidikan tinggi yang sangat penting,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag.
“Riset adalah substansi dari perguruan tinggi keagamaan Islam. melalui riset, produktivitas perguruan tinggi akan teruji, dan melalui riset pula seorang akademisi akan menunjukkan kapabilitas terbaiknya. Dan bagi PTKI, produktivitas riset ini sangat tinggi,” imbuhnya.
Kegiatan BCRR ini, kata Syafi’i, merupakan salah satu cara Diktis melakukan akuntabilitas akademik dan publik atas temuan-temuan dan kontribusi riset di lingkungan PTKI kepada masyarakat luas. “Dunia akademisi harus mampu mempertanggungjawabkan temuan dan kontribusinya kepada masayarakat, baik yang didasarkan atas anggaran negara yang diterimanya maupun penyelesaian studi yang telah dilakukannya,” jelasnya.
Sementara Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Suwendi, menambahkan, riset yang diseleksi dalam BCRR, berasal dari penelitian dosen yang dibiayai dari BOPTN Penelitian dan/atau PNBP bagi PTKIN yang BLU dan penelitian untuk penyelesaian studi berupa disertasi, tesis, dan skripsi. Riset ini dikelompokkan dalam empat rumpun ilmu, yaitu: studi Islam (tafaqquh fiddin), sosial humaniora, sains dan teknologi, serta integrasi ilmu.
“Semua dinilai berdasarkan beberapa indikator, antara lain: inovasi, novelty, teori dan metodologi, kualitas hasil riset yang terpublikasi melalui penerbitan/jurnal, dan nilai kemanfaatan bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat,” urai Suwendi.
“Dewan juri BCRR, bukan hanya dari para reviewer nasional yang ditetapkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, tetapi juga dari para ahli yang berasal dari sejumlah kementerian/lembaga lainnya, seperti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Bappenas, dan sejumlah tokoh dan lembaga lainnya,” tandasnya.
Selain Agus, dua orang dosen dan mahasiswa IAIMNU Metro Lampung juga meraih prestasi pada ajang ini yakni: Hanif Amrulloh ZA dan Awalul Fatiqin yang berhasil meraih juara kedua pada kategori penelitian yang dibiayai BOPTN penelitian dan/atau PNBP pada PTKIN BLU rumpun ilmu sains dan teknologi. Mereka mengangkat tilisan berjudul Biosintesis Nanopartikel MgO Menggunakan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Escherchia Coli dan Staphylococcus Aureus.
Selanjutnya mahasiswi bernama Ro’isatul Mamlu’ah juga berhasil meraih juara kedua pada kategori penelitian dalam penyelesaian studi strata satu/S1 (Skripsi) rumpun Ilmu studi Islam (Tafaqquh Fiddin). Ia mengangkat judul skripsi Tatbiq Wasail al-Kalimat al-Mutaqatha‘ah ‘Abra al-Intirnit ‘an Covid-19 li Irtifa’i Maharah al- Kitabah Laday at Talabah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.