Cianjur, NU Online
Hingga sepekan sejak peristiwa bencana gempa bumi Cianjur Jawa Barat, jalan-jalan menuju dan dari titik pengungsian warga terdampak mengalami kemacetan.
Pada Sabtu (26/11/2022) pantauan NU Online di Jalan Sukabumi Ciwalen arah Kota Cianjur, kemacetan panjang terjadi sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Perjalanan NU Online bersama Tim NU Peduli menuju Pos NU Peduli dari unsur relawan NU Jawa Tengah di Desa Nagrak Kecamatan Caianjur terhambat.
Berkali-kali kendaraan yang ditumpangi NU Online berhenti total selama beberapa menit. Walhasil, jarak yang sebenarnya hanya 6,5 kilometer menghabiskan waktu lima jam. Kerangkatan NU Online dan Tim NU Peduli dari Pesantren Al-Musyarofah Ciwalen ke Pos NU di Nagrak sekitar pukul 11.30 baru tiba di tujuan pukul 16.30 WIB.
Perjalanan serupa juga terjadi saat NU Online menuju arah sebaliknya pada Ahad (2711/2022). Meski jarak tempuh lebih singkat daripada saat perjalanan berangkat, Tim NU Peduli mesti menghabiskan waktu sekitar dua jam dari Desa Nagrak menuju Posko NU Peduli di Kantor PCNU Cianjur yang berjarak 4 kilometer.
Laporan relawan NU Peduli pada Senin (28/11/2022) menyebutkan masih adanya kemacetan di jalur dari dan menuju titik pengungsian. Selain banyaknya kendaraan relawan yang mengantar bantuan, kemacetan juga terjadi karena warga lokal yang mulai beraktivitas. Apalagi pada Senin siang hingga petang kemarin hujan deras melanda kota Cianjur.
Banyaknya kemacetan tersebut menjadi perhatian NU Peduli Cianjur. Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Cianjur, Sidik Mulyadi sebenarnya telah memberikan imbauan khususnya kepada Nahdliyin agar dalam berdonasi untuk korban bencana baik berupa uang ataupun barang disalurkan ke Posko Induk di Kantor PCNU Cianjur, atau Pos Lapangan Ansor Banser di Masjid Al Mubarokah/Tugu Pandanwangi; Masjid Al Hadi Warungkondang.
Tidak melakukan donasi langsung
LPBINU Cianjur juga memohon agar warga tidak melakukan donasi langsung ke lokasi karena macet dan akan membuat keadaan semakin macet. Mulyadi prihatin karena pengungsian dan titik-titik kerusakan di Cianjur akibat gempa sudah menjadi semacam wisata bencana, mengingat warga yang datang sekadar melihat-lihat dan berswafoto, bukan menjadi relawan.
Hal itu kata Mulyadi menyebabkan lebih mudharat baik bagi diri sendiri dan orang lain. Mulyadi juga menyarankan warga agar tidak berdonasi pakaian bekas.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.