Solo, NU Online Jateng
Konsolidasi Penulis NU dan Pesantren Indonesia di Hotel Novotel Solo diinisiasi oleh Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) pada Senin-Rabu (5-7/12/2022) diikuti kalangan penulis keislaman dan NU Online dihadiri sekitar 40 utusan.
Sekretaris LTN-PBNU Hamzah Sahal mengatakan, pertemuan para penulis keislaman di lingkungan media NU dan pesantren dalam rangka menyongsong 1 Abad NU ada 2 tujuan. Pertama, tentang rencana menulis profil Rais Aam PBNU dari pertama hingga saat ini.
“Sudah ada beberapa tulisan yang sudah siap diterbitkan, akan tetapi masih menunggu beberapa sosok rais aam yang saat ini masih dalam proses penulisan, sehingga pada saat NU genap usia 100 tahun siap disebarluaskan,” ujarnya.
Hamzah menyampaikan, selain soal penulisan tokoh Rais aam PBNU, LTN juga menggelar sayembara penulisan seputar kiai NU yang akan diumumkan Januari 2023 untuk sarat dan ketentuannya dan April 2023 batas akhir pengiriman naskah.
“Ada hadiah masing-masing pemenang sebesar 20 juta rupiah bagi yang masuk 5 terbaik untuk penulisnya,” terangnya.
Dikatakan, selain pembahasan masalah kepenulisan tokoh-tokoh rais aam, LTN-PBNU juga menjaring masukan dari peserta yang hadir mewakili pimpinan media dan pengurus LTN. Beberapa masukan untuk langkah-langkah garapan LTN ke depannya.
Pimpinan Komisi 2 Mahbib Khoiron menjelaskan, beberapa masukan dari peserta komisi 2 sangat penting untuk kemajuan LTN-PBNU. Terutama yang terkait masalah kelembagaan, program kerja, hingga sosok pengelola LTN di daerah yang memiliki kapasitas di LTN.
“Beberapa masukan menjadi cacatan penting bagi LTN-PBNU untuk menjalankan program kerjanya. Langkah diskusi sekaligus konsolidasi menjadi sangat penting bagi LTN untuk perbaikan kinerja LTN dari pusat hingga daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo KHM Mashuri menegaskan, di momen 1 Abad NU, pengurus untuk bermuhasabah diri dan mengejar pola profesional dalam berjamiyah dan berjamaah.
“Termasuk peduli terhadap dakwah media. Sebesar apapun kegiatan, jika tidak dipublish ke media, maka tidak akan diketahui oleh khalayak luas,” ujarnya.
Kiai Mashuri menyampaikan, pengurus NU harus memiliki kemapanan berpikir, pengalaman, dan mental yang tangguh dalam menjalankan amanat jamiyah. “Tantangan ke depan semakin beragam, maka kponsolidasi menjadi sangat penting terutama pengelola media, karena selain kita tangguh di dunia nyata, juga harus kuat di dunia maya,” pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
https://jateng.nu.or.id/nasional/pertemuan-penulis-keislaman-di-solo-ini-hasilnya-RQL2m