Lafal Dzikir Sebelum Tidur

Bandung, NU Online Jabar
Islam mengatur segala aktivitas yang dilakukan pemeluknya agar berjalan dengan aman dan damai, termasuk aktivitas istirahat, yang dalam hal ini yaitu tidur. Alangkah lebih baiknya sebelum tidur melafalkan amalan-amalan yang baik, diantaranya doa dan dzikir.

 

Ketika hari telah larut malam dan kantuk mulai menyerang, seorang pasti ingin segera menyerahkan diri kepada kasur dan ranjang. Akan tetapi bagi seorang Muslim penyerahan itu harus disertai dengan rasa pasrah yang mendalam. Pasrah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan berdoa dan berdzikir terlebih dahulu. Sebagaimana diajarkan Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha.   

 

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kepada Aisyah, “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama, mengkhatamkan al-Qur’an. Kedua, menjadikan para nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga, meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat, melaksanakan haji dan umrah”.

Kemudian Aisyah menjawab, “Bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” Seraya tersenyum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, “Apabila engkau membaca Surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah mengkhatamkan Al-Qur’an. Apabila engkau bershalawat kepadaku dan kepada semua nabi-nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Apabila engkau beristighfar untuk kaum Muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir, apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.   

 

Demikianlah petunjuk dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Aisyah. Bacaan selengkapnya adalah sebagai berikut:

  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ×٣ 

 

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah Dzat yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya” (QS Al-Ikhlas) (3x).

 

   اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ×٣ 

 

“Ya Allah, limpahkan rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, semua nabi dan rasul” (3x).

 

   اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ 

 

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, semua kaum muslim laki-laki dan perempuan, dan semua kaum mukmin laki-laki dan perempuan.”

 

   سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ×٧   

 

“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar, tidak ada daya menjalankan ketaatan dan tidak ada kemampuan menghindar dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung” (7x).

Editor: Abdul Manap
 

https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/lafal-dzikir-sebelum-tidur-sLxWH

Author: Zant