Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama di kampus setempat, Ahad (11/12/2022).
Plt. Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Dr. Syafi’i, M.Ag mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) begitu komitmen dalam moderasi beragama dan menjadi leading sektor dalam keberhasilan moderasi beragama ini. Presiden Jokowi menegaskan bahwa tidak ada visi kementerian, yang ada para menteri harus mengimplementasikan visi presiden itu adalah terwujudnya Indonesia yang maju berdaulat, mandiri berkepribadian berdasarkan gotong royong.
“Menteri tugasnya mengimplementasikan visi presiden sesuai dengan tugasnya,” ujarnya.
Menurut laki-laki kelahiran Demak ini mengungkapkan, visi Kemenag merupakan turunan dari visi presiden yaitu Kemenag yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
“Penguatan moderasi beragama dalam RPJMN 2020-2024 itu bertujuan untuk memperkuat moderasi beragama dalam mengukuhkan toleransi, kerukunan, dan keharmonisan sosial. Moderat itu menjadi sesuatu yang harus di wujudkan, untuk itu para dosen ini bisa menjadi aktor sekaligus contoh orang yang berperilaku agama yang soleh sekaligus moderat,” tegasnya.
Menjadi moderat memang berat, akan tetapi ini menjadi pilihan terbaik yang harus diimplementasikan di NKRI ini, sehingga harus diupayakan agar Indonesia tetap terjaga keragamannya, mulai persoalan keragaman budaya adat istiadat bahkan hingga ragam agama.
“Maka kita harus mengedepankan sikap moderat dan memiliki toleransi yang tinggi,” ungkapnya.
Dijelaskan, penguatan cara pandang dan sikap moderat ini untuk memantapkan persaudaraan dikalangan umat beragama itu mencakup perdamaian dan kemaslahatan umat, penguatan sistem pendidikan yang moderat menjadikan tempat ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran.
“Selain itu juga bisa memanfaatkan ruang publik untuk pertukaran ide dan gagasan di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda lintas budaya, lintas agama, dan lintas suku bangsa,” tandasnya.
Jadi persoalan moderasi beragama ini kalau bisa tuntas di tahun 2023 di kalangan ASN Kemenag harus sudah tuntas. Ke depan ASN sudah harus menjadi penggerak dan memiliki kepribadian yang moderat dan toleran terhadap sesama.