Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Pendidikan Ma’arif NU se-Jateng yang telah menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kependidikan di lingkungan Nahdliyin.
“Kami melihat adanya semangat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam melakukan transmisi nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah dan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam seminar moderasi beragama di Hotel Muria Semarang, Sabtu (17/12/2022).
Menyinggung tentang moderasi beragama, dirinya menyampaikan bahwa lembaga pendidikan di lingkungan NU dapat bersikap moderat karena agama Islam diajarkan secara menyeluruh yang meliputi akidah, syariah, dan akhlak.
“Jika hanya diajarkan akidah dan syariah semata tentu belum lengkap. Perlu juga dibiasakan dengan akhlak yang terpuji, sehingga akan mampu bersikap bijaksana,” ucapnya.
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jateng H Andi Irawan mengatakan, dengan program yang dicanangkan, LP Ma’arif NU dapat mendampingi sekolah dan madrasah di lingkungan Nahdliyin untuk maju bersama mencapai prestasi yang lebih baik.
“Tugas utama LP Ma’arif NU bagaimana sekolah dan madrasah NU bisa bersaing secara kualitas dengan sekolah dan madrasah di luar NU. Dan Alhamdulillah sudah bisa dirasakan hasilnya pada 5 tahun terakhir ini,” terangnya.
Sementara itu Nara sumber dari Sekretaris Pokja Nasional Moderasi Beragama Imam Syafi’i menyampaikan, orang yang hebat itu karena ia mendapatkan kesempatan. Syafi’i mencontohkan, ada anak pesantren mendaftarkan ke UGM, karena dinilai tidak memenuhi persyaratan administrasi, kemudian tidak terima.
“Namun dengan pertimbangan tertentu karena ia hafal Al-Qur’an dan kitab Alfiyah, maka kemudian di terima. Setelah diterima ternyata mendapatkan rangking satu,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam pendidikan jangan sekali-kali menyalahkan orang yang belum memiliki prestasi. Semua anak adalah hebat. Hanya orang-orang yang terus berlatih dan belajar yang dapat mengejar ketertinggalan. Paradigma perubahan ditentukan adanya teknologi informasi.
“Juga gaya hidup, kesepakatan internasional, dan kebijakan birokrasi,” pungkasnya.
Pengirim: Insan Al-Huda
https://jateng.nu.or.id/regional/nu-jateng-lp-ma-arif-nu-alami-kemajuan-luar-biasa-v8hLp