Bangsa Arab di masa lalu memiliki kebiasaan menyusukan anak kepada perempuan lain. Terutama bagi orang Arab yang berdomisili di kota. Mereka sering menitipkan anak untuk disusui oleh penduduk kampung. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan anak dari pengaruh kehidupan kota, menguatkan fisik, dan menjaga kemurnian serta kefasihan berbahasa.
Demikian pula Muhammad kecil, tidak hanya disusui oleh satu perempuan. Selama ini yang populer dikenal sebagai ibu susuan Muhammad saw ada dua orang, yaitu Tsuwaibah Al-Aslamiyah dan Halimah As-Sa’diyah. Padahal sebenarnya bukan hanya mereka berdua yang menjadi ibu susuan Muhammad saw.
Mengutip keterangan dari Syekh Al-Burhan, dalam kitab Syarh ‘ala Al-Mawahib Al-Laduniyyah, Az-Zarqani menjelaskan, ada 10 wanita yang menjadi ibu susuan atau yang pernah menyusui Muhammad saw:
1. Sayidah Aminah binti Wahb
Ibu Muhammad saw, yaitu Sayyidah Aminah binti Wahb adalah orang yang pertama menyusuinya. Ada yang mengatakan, beliau menyusui Nabi selama sembilan hari. Menurut pendapat lain selama tujuh hari. Ada juga yang mengatakan selama tiga hari.
2. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
Tsuwaibah Al-Aslamiyah menyusui Rasulullah saw selama beberapa hari sebelum kedatangan Halimah. Ia adalah budak dari Abu Lahab yang dimerdekakan ketika memberitahukan kabar gembira atas kelahiran Nabi saw. Karena kegembiraan Abu Lahab atas kelahiran Nabi, Allah Taala meringankan siksanya di neraka, sebagaimana diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam hadits Mursal. (Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliki, Tarikhul Hawadits wal Ahwal an Nabawiyah, [Hai’ah As-Shofwah Al-Malikiyah], halaman 9).
Dalam beberapa keterangan disebutkan, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib bermimpi bertemu Abu Lahab setahun setelah meninggalnya. Lalu Abu Lahab memberikan keterangan bila siksanya diringankan setiap malam Senin dan ia bisa menyesap air dari sela ibu jari dan telunjuknya. Hal ini sebab ia memerdekakan Tsuwaibah ketika memberikan kabar kelahiran Nabi dan memerintahkannya untuk menyusui Nabi. (Az Zarqani, Syarh ‘ala Al-Mawahib Al-Laduniyyah, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah], juz I halaman 259).
Para ulama berbeda pendapat mengenai keislaman Tsuwaibah. Ibnu Mandah memasukkannya sebagai sahabat. Begitu juga Al-Hafizh Abu Bakar bin Al-Arabi dalam kitab Sirajul Muridin, yang menyebutkan bahwa tidak ada perempuan yang menyusui Nabi saw kecuali ia masuk Islam, sebagaimana dinukil Imam Suyuthi dari sebagian ulama. (Syarh Az-Zarqani, juz I halaman 258).
3. Halimah As-Sa’diyah
Nama beliau adalah Halimah binti Abi Dzu’aib, dari kabilah Bani Sa’d. Mulanya Halimah enggan untuk mengambil Rasulullah Saw guna disusui, karena anak yatim. Namun setelah membawa Rasulullah, Halimah justru menemukan banyak keberkahan. Halimah menyusui Rasulullah Saw sampai sempurna dua tahun. Namun Rasulullah saw tetap bersama Halimah hingga usia empat tahun. Hal ini karena ketika sudah sempurna masa menyusui, Halimah meminta kepada Sayyidah Aminah agar Nabi saw tetap bersamanya, karena melihat keberkahan yang diperoleh selama menyusuinya. Halimah mengatakan: “Seandainya Anda mengizinkan ia tetap bersama kami hingga fisiknya besar dan kuat, karena kami khawatir ia terkena penyakit di Makkah.” (Syarh Az-Zarqani, juz I halaman 279).
Halimah baru mengembalikan Nabi saw kepada ibunya setelah peristiwa pembelahan dada oleh Malaikat Jibril ketika Nabi saw berusia empat tahun.
4. Perempuan Bani Sa’d
Di samping Halimah, ada perempuan dari Bani Sa’d yang pernah menyusui Nabi saw. Perempuan tersebut adalah perempuan yang juga menyusui Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib. Ibn Sa’d meriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa Hamzah disusui di suatu kaum dari Bani Sa’d. Kemudian ibu susuan Hamzah pernah menyusui Rasulullah saw masih berada pada perawatan Halimah. (Muhammad bin Yusuf As-Shalihi As-Syami, Subulul Huda war Rasyad, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah], juz I halaman 377).
5.Ummu Aiman
Ummu Aiman bernama asli Barakah binti Tsa’labah Al-Habasyiyah. Awalnya Ia adalah budak dari Sayyid Abdullah yang kemudian diwaris oleh Rasulullah saw hingga di kemudian hari dimerdekakan. Ummu Aiman adalah istri Zaid bin Haritsah dan ibu dari Usamah bin Zaid. Menurut penuturan Imam Al-Qurthubi, ia pernah menyusui Nabi saw. Namun pendapat masyhur mengatakan bahwa ia adalah pengasuh Nabi dan tidak pernah menyusuinya.
6-8. Tiga Perempuan Bani Sulaim
Ibnu Abdil Barr dalam kitab Al-Isti’ab menyebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw disusui oleh tiga perawan dari Bani Sulaim. Ketika mereka bertemu Nabi saw, mereka mengeluarkan puting susunya kemudian memasukkan ke mulut Nabi saw. Seketika air susu mengalir deras.
9.Ummu Farwah
Sebagaimana keterangan Imam Al-Mustaghfiri dalam kitab Fadhailul Quran.
10. Khaulah binti Mundzir Al-Anshariyah
Sebagaimana keterangan Imam Ibnul Amin. Namun keterangan ini dinilai kurang tepat karena sebenarnya Khaulah menyusui putra Nabi saw yang bernama Ibrahim, bukan menyusui Nabi saw.
Itulah 10 perempuan yang diceritakan pernah menyusui Nabi saw. Namun mengapa yang populer hanya Tsuwaibah dan Halimah, menurut Imam Az-Zarqani karena mereka berdua yang memang diamanahi secara resmi untuk menyusui Nabi saw. (Syarh Az-Zarqani, juz I, halaman 258-259).
Selain itu, ulama masih berbeda pendapat tentang persusuan Ummu Aiman dan Khaulah. Sementara tiga perawan Bani Sulaim, mereka menyusui secara kebetulan karena bertemu Nabi saw. Sedang Sayyidah Aminah menyusui sambil menunggu kedatangan perempuan kampung untuk diamanahi menyusui Nabi saw. Wallahu a’lam.
Ustadz Muhammad Masruhan, Pengajar di PP Al-Inayah Wareng Tempuran dan Pengurus LBM NU Kabupaten Magelang.
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/mengenal-10-ibu-susuan-nabi-muhammad-yfT27