Malang, NU Online Jatim
Ketua Panitia Pelaksana Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU, Yenny Wahid merasa terharu lantaran pemuda NU memiliki pemikiran yang luar biasa mengenai perkembangan teknologi digital. Pernyataan itu disampaikan usai penutupan NU Tech: Final Day yang dipusatkan di Savana Hotel & Convention, Malang, Senin (19/12/2022).
“Saya merasa terharu melihat anak-anak yang sarungan tapi tampil pede mempresentasikan ide dan gagasan mereka soal teknologi. Semua idenya bagus-bagus,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
Menurut Yenny, hal tersebut membuktikan bahwa meskipun basis santri itu tradisional, tapi justru mampu berpikir digital. “Bagi saya melihat talent dari pemuda NU yang ada, dapat menjadikan harapan baru, bahwa NU siap menyongsong abad kedua berbasis digital,” katanya.
Ia menjelaskan, digitalisasi juga bisa dikembangkan dari sisi bioteknologi, seperti halnya meneliti obat-obatan tradisional yang memiliki khasiat yang luar biasa.
“Misal meneliti obat-obatan tradisional yang ternyata memiliki keampuhan yang luar biasa, seperti kurkuma atau temu lawak yang menjadi industri luar biasa di luar negeri,” tambahnya.
Putri Gus Dur tersebut menyampaikan, melihat potensi yang luar biasa tersebut perlu diberikan fasilitas yang memadai agar masyarakat NU, khususnya milenial NU, dapat menjadi pelaku usaha yang berbasis teknologi.
“Kita berharap santri NU melek teknologi yang memiliki akhlak keilmuan dan akhlakul karimah, serta dapat memikirkan orang lain bukan hanya memikirkan dirinya sendiri,” ungkapnya.
Disebutkan oleh Yenny, modal bangsa Indonesia cukup besar agar bisa meraih mimpi emas menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia tahun 2024.
“Tentunya untuk menyokong hal tersebut dibutuhkan kekuatan para santri, yang mempunyai kedalaman ilmu dan akhlakul karimah,” pungkasnya.
Sebagai informasi kegiatan NU Tech: Final Day #SemuaBisaGoDigital ini digelar secara hybrid. Rinciannya, sekitar 400 peserta hadir secara luring dan 1200 peserta secara daring atau virtual.
