Tradisi Hari Ibu di Berbagai Negara: Mulai Liburkan Pekerja sampai Memasak untuk Ibu

Jakarta, NU Online
Tanggal 22 Desember memang identik dengan perayaan Hari Ibu. Di Indonesia, perayaan Hari Ibu menjadi kesempatan untuk mengungkapkan kasih sayang pada ibu dengan momen lebih spesial dari biasanya, seperti memberi hadiah atau sekadar ucapan doa yang sederhana.

Namun, ternyata di tiap negara, perayaan hari ibu berbeda-beda, hal ini karena sejarah penetapannya juga sangat beragam. Berikut ini NU Online menghimpun beberapa tradisi merayakan Hari Ibu di berbagai negara:

1. Inggris: pekerja boleh libur untuk menemui ibu
Di Inggris, Hari Ibu dirayakan pada hari Ahad dan tepat 3 pekan sebelum paskah. Hari Ibu dikenal dengan sebutan Mothering Sunday. Pada hari ini, anak-anak pergi ke gereja bersama ibunya. Pada hari ini, para pekerja diizinkan libur untuk mengunjungi ibunya.

Di hari ini, orang-orang yang bekerja merantau dari tempat tinggalnya, pulang ke rumah untuk berkumpul bersama ibu dan keluarganya. Mereka akan membawa bunga atau cokelat sebagai hadiah untuk ibunya, seperti di hari Valentine.

2. India: sebuah akulturasi budaya
Hari Ibu di India dirayakan di waktu yang berbeda-beda. Masyarakat India Utara, misalnya, merayakan Hari Ibu sama dengan beberapa negara lain di 8 Mei. Ada juga yang merayakannya di bulan Desember.

Namun, banyak pula yang merayakan Hari Ibu dengan mengakulturasikannya bersama tradisi lokal selama 10 hari penuh di bulan Oktober, yakni melalui festival Pujha Durga, sebagai penghormatan kepada Dewi Durga yang dianggap sebagai Ibu Universal atau Ibu Alam Semesta.

Di Hari Ibu, anak-anak akan mengambil alih pekerjaan Ibu di rumah. Mereka juga akan memanjakan Ibunya.

 
3. Australia: Hadiah untuk semua perempuan
Di Benua ini, Hari Ibu juga diperingati di pekan ke dua Mei. Di pekan ini, pendapatan penjual bunga dan kartu ucapan akan melonjak. Pasalnya, di Hari Ibu, anak-anak akan membelikan bunga dan menulis kartu ucapan yang spesial untuk ibunya.

Tak hanya untuk Ibu, bunga dan kartu ucapan juga diberikan kepada nenek, bibi, atau bahkan pengasuh, dan seluruh perempuan lain yang pernah mengasuh mereka di masa kecilnya.

4. Afrika Selatan: Memasak untuk ibu
Negara ini merayakan Hari Ibu di minggu ke dua bulan Mei pula. Pada hari ini, anak-anak biasanya mengirim hadiah bunga untuk ibu mereka. Mereka akan mengenakan warna merah atau merah muda sebagai simbol cinta kepada ibunya.

Di hari ini pula, mereka biasanya akan mengajak Ibu untuk makan di luar rumah atau membuatkannya sarapan.

5. Jepang: Bunga anyelir jadi mahal
Sebelumnya, Hari Ibu di Jepang dirayakan pada 6 Maret sebagai bentuk penghormatan kepada Putri Mahkota Kojun, Ibunda dari Kaisar Akihito. Kini mengikuti perkembangan zaman, Jepang mengikuti negara lain untuk merayakan hari Ibu di pekan ke dua Mei.

Di hari ini, anak-anak akan memberikan hadiah berupa bunga anyelir pada Ibunya. Tak heran bila menjelang Hari Ibu, harga bunga anyelir akan melambung tinggi. Selain memberi bunga, mereka juga mengadakan doa bersama atau merayakannya di restoran.

6. Thailand: Bunga melati, lambang cinta suci ibu
Selain di Jepang, peringatan yang berawal dari penghormatan terhadap keluarga kerajaan juga menjadi sejarah Hari Ibu di Thailand. Pada tahun 1970-an, perdana menteri berniat memperkenalkan keluarga kerajaan kepada rakyat Thailand.

Sehingga, dipilihlah hari kelahiran Ratu Thailand, Queen Shirikit pada 12 Oktober sebagai Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu diawali dengan bersedekah kepada biarawan. Kemudian, anak-anak akan memberikan bunga melati yang melambangkan cinta kasih suci sang Ibu.
 

7. Meksiko: Menyanyikan lagu untuk ibu
Hari Ibu dirayakan pada 10 Mei dengan sangat meriah di Meksiko. Hari Ibu atau yang disebut dengan Dia Des Las Madres konon sudah ada sejak era pagan, namun baru diresmikan pada tahun 1922.

Di hari itu, semua orang akan menyanyikan lagu berjudul Las Mananitas dan memberikan hadiah untuk ibunya. Di hari ini, negara menyediakan makanan bagi seluruh ibu.

8. Timur Tengah
Hari ibu di sebagian besar Negara di wilayah timur tengah dirayakan setiap tanggal 21 Maret. Jurnalis Mesir bernama Mustafa Amin adalah orang pertama yang mengenalkan hari ibu melalui bukunya berjudul Smiling America di tahun 1943.

Selain itu, Mustafa Amin semakin merasa perlu adanya hari ibu sejak mendengar cerita seorang Ibu yang sudah menjanda berhasil membesarkan anaknya hingga menjadi dokter. Namun setelah sukses dan menikah, anak tersebut meninggalkan sang ibu tanpa rasa terima kasih.

Walaupun sempat diolok-olok oleh presiden Mesir saat itu, namun akhirnya hari Ibu diresmikan di Mesir tanggal 21 Maret 1956. Negara Arab lainnya mengikuti mesir hinggal saat ini.

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin

Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

https://www.nu.or.id/nasional/tradisi-hari-ibu-di-berbagai-negara-mulai-liburkan-pekerja-sampai-memasak-untuk-ibu-Xa3RY

Author: Zant