Jakarta, NU Online
Hari Lahir (Harlah) Ke-99 Nahdlatul Ulama berdasarkan kalender Hijriah diperingati di empat tempat sekaligus, yaitu Penajam Paser Utara dan Balikpapan, Kalimantan Timur; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT); Jombang, Surabaya, dan Madura, Jawa Timur; dan Palembang, Sumatra Selatan.
Peringatan pertama ini dilakukan dengan beristighasah dan melangitkan doa bersama di Masjid Syaikhona Kholil, Jalan Negara, Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Ahad (30/1/2021). Lokasi ini hanya beberapa kilometer saja dari titik pusat daerah yang bakal dijadikan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pelaksanaan peringatan Harlah Ke-99 NU itu dilakukan sehari sebelum pengukuhan pengurus PBNU di Dome Sport and Convention Center Balikpapan, Kalimantan Timur tepat pada Harlah Ke-96 NU berdasarkan kalender Masehi, yaitu Senin (31/1/2022).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa pilihan Kalimantan Timur sebagai titik pertama sekaligus menjadi tempat pengukuhan kepengurusan PBNU adalah dalam rangka menjemput dan membangun peradaban masa depan mengingat ibukota baru akan dibangun di sana.
“Maka penting NU hadir di Balikpapan, karena untuk membangun peradaban harus memulai dengan semangat ikut serta membangun masa depan. NU ingin ikut serta menjadi bagian dari pembangunan ibu kota yang baru itu karena NU ingin ikut serta membangun peradaban. Balikpapan ini mewakili semangat NU untuk menjemput masa depan,” katanya sebagaimana dilansir NU Online.
Dari Borneo, peringatan Harlah Ke-99 NU itu bergeser ke Labuan Bajo. Lokasi ini dipilih menjadi tempat peringatan Harlah Ke-99 NU mewakili wilayah-wilayah maritim. Sebab, lokasi ini memiliki kekayaan laut yang luar biasa besar.
“Karakter peradaban maritim ini yang akan menjadi modal kekuatan NU dalam menyongsong perjuangan peradaban yang pasti tidak akan mudah. Tapi dengan karakter maritim ini, NU punya modal untuk mengarungi perjuangan yang berat,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Lokasi tersebut juga menjadi titik mula program kerja sama PBNU dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mewujudkan Kampung Nelayan Maju. PBNU memilih Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai desa pertama proyek percontohan Kampung Nelayan Binaan NU pada Sabtu (5/2/2022). Pencanangan program secara resmi ditandai dengan pemberian bantuan awal untuk masjid, lembaga pendidikan, dan pemerintahan desa setempat. Hal ini sebagaimana dilansir NU Online.
Berikutnya, peringatan Harlah Ke-99 NU ini dilaksanakan di tiga kota sekaligus di Jawa Timur, yaitu di Jombang, Surabaya, dan Bangkalan Madura pada 16-18 Februari 2022.
Di Jombang, para pengurus PBNU dan sejumlah perwakilan PWNU melakukan ziarah ke tokoh-tokoh pendiri NU pada Rabu (16/2/2022). Dari Bandara Juanda, rombongan langsung menuju komplek Pondok Pesantren Tambakberas. Di sana, para kiai berziarah ke makam KH Abdul Wahab Chasbullah dan dzuriyah pesantren tersebut.
Kemudian, rombongan juga berziarah ke makam KH Bisri Syansuri di komplek Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar. Setelah itu, mereka bergerak ke Pondok Pesantren Tebuireng guna berziarah kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, dan sejumlah keluarga pesantren tersebut.
Esok harinya, Kamis (17/2/2022), PBNU dan PWNU se-Indonesia napak tilas di Kantor Hoofdbestur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau kantor pertama PBNU, Jalan Bubutan VI/2 Surabaya, Jawa Timur sebagaimana dilansir NU Online.
Lokasi itu dipilih karena perkembangan NU hari ini dan seterusnya, tidak bisa lepas dari titik mulanya, yaitu di kantor tersebut. Gus Yahya dalam memberikan sambutan tampak berkaca-kaca dan terdiam cukup lama.
“Datang ke tempat ini, melihat ruangan ini, merasakan suasana di dalamnya, apalagi kalau kita mengerahkan kepekaan spiritual kita, kita akan menangkap energi apa, kekuatan apa yang telah menggelindingkan NU yang kita nikmati hari ini setelah 99 tahun ke depan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari NU Online.
“Kalau kita berpikir tentang kesetiaan, tentang perjuangan, di tempat inilah kesetiaan itu ditambatkan,” katanya.
“Kalau kita bermimpi masa depan di tempat inilah mimpi itu mula-mula dihidupkan,” lanjutnya.
Puncaknya, kegiatan peringatan Harlah Ke-99 NU dilaksanakan di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil. Sebelum malam peringatan itu, rombongan berziarah ke makam Syaikhona Kholil. Lokasi ini dipilih juga karena sosok Syaikhona Kholil merupakan mahaguru ulama Nusantara yang memberikan restu pendirian organisasi NU kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.
“NU membutuhkan energi spiritual yang kokoh karena NU bukan hanya akan berurusan dengan dinamika fisik, tapi juga dinamiki-dinamika sosial dan mental dari seluruh pergulatan umat manusia di seluruh dunia,” kata Gus Yahya.
Terakhir, kegiatan Harlah Ke-99 NU dipusatkan di Muara Enim dan Palembang, Sumatra Selatan pada 3-5 Maret 2022. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan titik pusat peradaban keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
“Referensi model di masa lalu sangat dibutuhkan supaya tahu bagaimana road map, strategi yang harus ditempuh untuk bisa mencapai titik masa depan yang NU cita-citakan. Itu sebabnya, sesudah Labuan Bajo, NU akan bergerak ke Palembang dan Muara Enim di Sumatra Selatan,” terang Gus Yahya.
Di Sumatra Selatan, Harlah Ke-99 NU difokuskan dalam bidang lingkungan hidup. Di sana, berlangsung kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti halaqah lingkungan hidup, penanaman 5.000 bibit pohon, temu petani sawit sekaligus peremajaan sawit rakyat di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, serta workshop pengendalian perubahan iklim di Jakabaring Sport Center.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/kaleidoskop-2022-peringatan-harlah-ke-99-nu-digelar-di-4-wilayah-1uC1f