Jakarta, NU Online
Sehat adalah salah satu di antara sekian banyak nikmat Allah yang harus benar-benar disyukuri. Dengan kesehatan, berbagai aktivitas termasuk beribadah kepada Allah sebagai tugas utama manusia di dunia, dapat dijalankan dengan baik dan lancar.
Sebagai nikmat yang harus disyukuri, sehat juga menjadi nikmat yang paling sering dilupakan oleh manusia. Pentingnya sehat dan pentingnya bersyukur telah dikaruniai kesehatan ini terasa ketika sakit datang menerpa.
Terkait dengan sehat dan sakit ini, tokoh NU Provinsi Lampung KH Ahmad Ishomuddin mengungkapkan beberapa hal yang patut direnungkan tentang kesehatan dan juga saat sakit datang menerpa. “Manusia tidak kuasa menolak apa yang tak disukai saat menimpanya. Ia menerimanya dengan rela atau terpaksa. Sakit adalah contohnya,” ungkapnya melalui akun Facebook miliknya, Ahad (24/7/2022).
Tokoh yang pernah menjadi Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menyebut bahwa semua orang pasti pernah jatuh sakit dengan penyakit yang sama atau berbeda. Tingkat keparahannya pun berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya.
“Itu semua menunjukkan, bahwa tidak ada seorang pun yang sepanjang hayatnya selalu dalam kondisi sehat wal afiat. Tidak ada seorang pun yang kebal dari serangan penyakit,” jelasnya.
Kiai Ishom mengingatkan bahwa masa sehat manusia lebih panjang dibanding masa sakitnya. Namun sering orang yang sedang sakit, walaupun sesaat, merasakan dan menganggap penyakit itu terasa lama dan lebih dari itu menyebut itu sebagai bentuk siksaan.
“Mungkin hampir tidak ada orang yang ingin berlama-lama terganggu kesehatannya. Keadaan nyaman yang biasa dirasakan tiba-tiba raib entah ke mana,” sebutnya
Ia juga mengungkapkan jika orang yang sedang sakit banyak yang tidak bisa bersabar. Terkadang ia lupa bahwa sakit itu sebagian dari takdir Allah swt. Keluhannya banyak walau sakitnya hanya sebentar.
“Tiba-tiba dihinggapi kecemasan, perasaannya jadi sensitif, rasanya jadi tidak karuan, suasana hatinya labil, takut sakitnya semakin parah, bahkan mengkhawatirkan datangnya maut yang tiba-tiba,” jelasnya.
Oleh karenanya semua dari kita yang sedang sakit harus merenungkan dan menyadari bahwa masa sehat jauh lebih lama dari masa sakit yang hanya sebentar. Kita pun harus merenungkan dan menegur diri sendiri betapa sehat itu nikmat terbesar dari Allah yang paling sering lupa disyukurinya.
“Kita disebut bersyukur bilamana kesehatan kita semua terus menerus dijaga. Jangan sampai sakit! Jika sakit berobatlah,” tegasnya.
Kiai Ishom juga mengingatkan untuk mengunjungi seseorang yang sedang ditimpa musibah sakit. Dalam kanal doa NU Online, berikut salah satu doa kesembuhan yang dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Artinya,”Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/hal-yang-perlu-direnungkan-saat-jatuh-sakit-jvUW4