Shalawat Asyghil di 1 Abad NU Terdengar Sampai Pakistan, Warga yang Mendengar Menangis

Jakarta, NU Online
Perayaan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023) menghadirkan beragam penampilan. Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah lantunan shalawat Asyghil yang dibawakan oleh 4 vokalis cilik bersuara emas.

 

Nyaris seminggu setelah penampilan vokalis cilik di GOR Sidoarjo, masyarakat masih terngiang dengan momen tersebut. Pujian terus membanjiri video penampilan bocah-bocah tersebut pada video di kanal YouTube NU Online.

 

Tak hanya ketakjuban dari warganet dalam negeri, shalawat Asyghil pada acara 1 Abad NU juga terdengar hingga ke Negeri Pakistan. Hal ini terlihat dari sebuah reaksi warganet Pakistan yang diunggah melalui kanal Youtube.

 

Video reaksi berdurasi 9:30 menit itu menyematkan video shalawat kolaborasi 4 vokalis cilik dengan Addie MS yang mereka cuplik dari Youtube NU Online. Mereka mengaku terharu hingga meneteskan air mata setelah mendengarkan lantunan shalawat secara utuh. Mereka juga menyebut suara semua vokalis cilik tersebut sangat menyentuh hati.

 

Pada menit awal pembukaan, tiga orang Pakistan yang membuat video rekasi itu terkejut dengan kemunculan Azzam Nur Mu’jizat, salah satu dari empat vokalis itu.

 

“Anak yang datang lebih awal yang tunanetra telah melakukan keajaiban. Mereka telah membuat video yang luar biasa dan menyenangkan untuk ditonton,” kata Ibrar Azam, salah seorang reaktor dalam video Desi Reaction RUE, diakses NU Online pada Senin (13/2/2023).

 

Sementara Zohaib Ali, pemberi reaksi lainnya, mengatakan bahwa lantunan shalawat serta iringan musik yang dibawakan sangat pas. “Masya Allah ini adalah video yang menakjubkan. Allah telah memberi mereka suara yang sangat merdu. Mereka telah membaca shalawat dengan takaran yang baik dan tabuhan genderang musik sangat merdu,” ujarnya.

 

Berbicara tentang Azzam, reaktor terakhir, Rana Umair mengatakan bahwa dirinya menangis. Azzam yang tidak memiliki kedua mata tetapi Allah anugerahi dengan suara yang sangat merdu. Mendengarkannya, lanjut dia,  memberikan kedamaian hati dan sangat menyenangkan.

 

“Kami berdoa semoga Allah SWT memberikan mereka kesuksesan dan kami sangat sedih melihat anak tunanetra ini. Kami berdoa semoga Allah memberinya kesehatan dan sukseskan dia, Amin. Semoga Allah menjaga Indonesia tetap aman dan sukses. Aamiin” tutup mereka bertiga.

 

Seperti diketahui,  shalawat Asyghil dibawakan oleh bukan sembarang vokalis. Jauh sebelum hari pertunjukan tiba, panitia menggelar audisi penentuan vokalis yang bakal membawakan shalawat Asyghil di depan Presiden RI Joko Widodo.

 

Keempat vokalis cilik pilihan tersebut adalah Sayed Hasan Syauqi Alaydrus dari Pondok Pesantren Al-Anshar Ambon, Maluku; Majda dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang; Azzam Nur Mukjizat dari Pondok Pesantren Bani Anwar/SLB PKK Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur; dan Yasmin Najma Falihah dari Pondok Pesantren Daarul Falah, Glenmore, Banyuwangi.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi

Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

https://www.nu.or.id/internasional/shalawat-asyghil-di-1-abad-nu-terdengar-sampai-pakistan-warga-yang-mendengar-menangis-IcFdP

Author: Zant