Jangan engkau tiru kebiasaan jelek para kawanan bebek terhadap telur-telurnya yang notabene akan menjadi anak-anak/generasi penerusnya.
Coba lihat! betapa tidak pedulinya kawanan bebek terhadap telur-telurnya. Kawanan bebek selalu menitipkan telur-telurnya kepada induk ayam untuk dierami. Setelah menetas (menjadi anak), kawanan bebek pun menitipkan anak-anaknya kepada induk ayam untuk dipelihara dan dididik tanpa peduli seperti apa jadinya dan bagaimana masa depannya.
Berbeda halnya dengan induk ayam yang selalu peduli kepada anak-anaknya, baik anak sendiri maupun anak asuhnya (meri ~ nama anak bebek). Induk ayam selalu mengajak anak-anak keluar rumah untuk makan bersama lalu mengenalkan anak-anak dengan lingkungannya hingga belajar pengetahuan bersama yang tentu dalam koridor pengawasan, perhatian, dan perlindungan.
Jangan engkau serahkan pendidikan anak-anakmu kepada orang lain tanpa perhatian, pengawasan, dan perlindungan, karena sesungguhnya mendidik anak merupakan tanggung jawab orang tua.
Ketahuilah!, di luar rumah, di luar sekolah, dan di balik punggungmu, anak-anakmu menemukan guru baru yang bisa mengajarkan apa saja, di mana saja dan kapan saja (plus minus) yang bernama google atau sebangsanya.
Hadits nabi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: ” مِنْ حَقِّ الْوَلَدِ عَلَى الْوَالِدِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ إِذَا وُلِدَ، وَيُعَلِّمَهُ الْكِتَابَ إِذَا عَقَلَ، وَيُزَوِّجَهُ إِذَا أَدْرَكَ
Artinya:
Dari Abu Hurairah Ra bahwa sesungguhnya Nabi Saw bersabda: di antara hak anak (yang didapatkan) dari orang tuanya ada tiga hal, diberikan nama yang baik ketika (anak) lahir, diajarkan membaca apabila ia telah memasuki usia cukup berakal, dan menikahkannya apabila telah dewasa.
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/jangan-tiru-kebiasaan-jelek-kawanan-bebek-qcbi0