Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU PBNU) terus melakukan peningkatan kapasitas amil LAZISNU di seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bisnis Ekonomi Keuangan Syariah (Beksya). Kerja sama diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman kedua belah pihak pada Kamis (16/2/2023).
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil, mengatakan melalui kerja sama tersebut diharapkan amil LAZISNU yang telah mengikuti kegiatan Madrasah Amil dapat tersertifikasi oleh LSP Beksya.
“Kami harapkan seluruh alumni Madrasah Amil LAZISNU nantinya tersertifikasi LSP Beksya, sehingga mereka para amil benar-benar kompeten dalam mengelola ZIS (Zakat, Infak, Sedekah),” ujarnya di Kantor LAZISNU PBNU Jakarta Pusat.
Qohari menyebut, agenda awal akan dilangsungkan pada Maret 2023 dengan kuota 5-7 paket program. “Untuk langkah awal LAZISNU dapat kuota 5 sampai 7 paket, dan per paketnya 20 orang peserta (amil),” ujarnya.
Ia menambahkan, bagi amil yang mengikuti program kerja sama NU Care-LAZISNU dan LSP Beksya tersebut, akan mendapat subsidi biaya uji kompetensi dari pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Jadi yang ikut program ini, nanti akan dapat subsidi biaya uji kompetensi dari pemerintah melalui BNSP sebesar 450 ribu rupiah per orang,” imbuhnya.
Direktur LSP Beksya Indra Yuliawan mengucap syukur atas penandatanganan kerja sama pihaknya dengan NU Care-LAZISNU, dengan disaksikan secara langsung oleh Anggota Komisioner BNSP Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Muhammad Zubair.
“Dengan mengucapkan alhamdullilah, kami bersyukur penandatanganan MoU kerja sama LSP Bisnis Ekonomi Keuangan Syariah (Beksya) dengan LAZISNU telah dilaksanakan, dan disaksikan oleh Anggota Komisioner BNSP Bidang SDM, Pak Zubair,” kata Indra.
Pihaknya berharap, dengan adanya kerja sama tersebut para amil di LAZISNU dapat disertifikasi melalui uji kompetensi di LSP Beksya.
“Dengan adanya penandatangan MoU antara LSP Beksya dengan LAZISNU, diharapkan profesi para amil di kalangan LAZISNU dapat disertifikasi melalui uji kompetensi di LSP Beksya, sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP,” harapnya.
Senada, anggota Komisioner BNSP, Muhammad Zubair berharap para amil di LAZISNU memiliki kualitas yang terstandar melalui penyelenggaraan sertifikasi kompetensi kerja yang dilakukan oleh LSP Beksya.
“Kami dari BNSP berharap para amil di LAZISNU dapat dipastikan kompetensi kerjanya telah disertifikasi melalui LSP Beksya. Dan dipastikan profesi amil memiliki kualitas yang terstandar melalui penyelenggaraan sertifikasi kompetensi kerja yang dilakukan oleh LSP Beksya,” ungkap Zubair.
Zubair menegaskan melalui kerja sama tersebut dapat mengukuhkan bahwa profesi kerja amil diakui dan diterima oleh masyarakat umum.
“Besar harapan kami kerja sama ini dapat memberikan kontribusi baik antara kedua belah pihak, dan mengukuhkan profesi amil di LAZISNU menjadi terstandar melalui sertifikasi profesi, sehingga pengakuan profesi kerja para amil bisa diterima di kalangan masyarakat dengan tersertifikasinya profesi amil tersebut,” tegasnya.
Hadir pula dalam penandatanganan kerja sama tersebut, Sekretaris LAZISNU PBNU Moesafa, penanggung jawab program Sertifikasi Amil LAZISNU PBNU Bukhori Muslim, Manajer Organisasi dan Kelembagaan NU Care-LAZISNU PBNU Ending Syarifuddin, serta Manajer HR NU Care-LAZISNU PBNU Dinny Farwita.
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.