Bandung, NU Online Jabar
Dewan Ahli Pengurus Wilayah Ikatan Sarjan Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Barat Ajid Thohir menyebut bahwa santri memiliki peran dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Tanah Air.
Menurutnya, peran dan fitrah santri pun kini sudah mendapat pengakuan dari negara dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
“Ini adalah sebuah pengakuan terhadap eksistensi santri sebagai poros peradaban di Indonesia,” kata Ajid pada acara Seminar dan Rakorwil PW ISNU Jabar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional dan menyambut Harlah ISNU ke-23 di Aula Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Sabtu (12/11/2022).
Lebih lanjut, Ajid menjelaskan bahwa kaum santri juga memiliki peran dalam proses panjang kemerdekaan Indonesia yang diraih oleh para pejuang dari para penjajah. “Sepanjang 350 tahun, ketika para ulama-ulama melalui kesultanan-kesultanan yang ada di Banten, Malaka, dan Aceh mereka adalah santri,” terangnya.
Mengenai definisi santri, Ajid mengatakan, santri adalah seseorang yang kuat dan berpegang teguh dalam menjalankan ajaran agama. Menurutnya, santri adalah satu bentuk peradaban di Indonesia yang eksistensinya sudah ada sejak zaman dahulu.
“Kesadaran yang bulat antara anak muda dan orang itu selalu terwujud di dalam kesantrian,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2022 PW ISNU Jabar menggelar berbagai agenda kegiatan di antaranya seminar Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa dengan tema Menjaga Ukhuwah Melalui Pelestarian Seni Budaya Islami dan Optimalisasi Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa.
Selain itu, PW ISNU Jabar juga menggelar kegiatan perlombaan Musabaqah Syahril Quran (MSQ) dan Qosidah yang dikuiti kuranng lebih 900 peserta delegasi dari kota dan kabupaten se-Jawa Barat.
Pewarta: Agung Gumelar