Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima harus ditunaikan oleh orang Islam yang mampu, artinya bagi yang memiliki harta tertentu dan telah memenuhi syarat tertentu harus dikeluarkan zakatnya.
Kata ‘zakat’ ringan diucapkan tapi berat untuk dilaksanakan. Mengapa?, karena setiap ibadah yang bersifat mengeluarkan harta benda (zakat, infak, dan sedekah) harus dibayarkan oleh si empunya kepada orang lain yang berhak menerima (mustahik) lumrahnya kebanyakan manusia suka perhitungan.
Oleh karenanya Al-Qur’an memerintahkan agar zakat diambil (khudz ~ perintahnya) dan bukannya diserahkan kepada muzakki (orang yang berkewajiban membayar zakat) secara suka rela.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah 103:
خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Artinya:
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS At-Taubah : 103)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri