Setelah masuk Islam dan meninggalkan berhala sesembahannya, Amr bin Jamuh ingin menutup kesalahannya di masa lalu dan menambal kekurangannya setelah masuk Islam dengan berbagai amal shaleh.
Ketika kaum muslimin bersiap berangkat menuju ke laga perang Badar, Amr bin Jamuh hendak bergabung, namun karena keterbatasan fisiknya (kakinya yang pincang), ia ditolak dan diseru agar diam di rumah, dan inilah yang membuatnya menderita karena tidak bisa ikut berjihad.
Satu tahun kemudian, ketika kaum muslimin hendak berangkat menuju ke laga perang Uhud, lagi-lagi Amr bin Jamuh memaksa bergabung dan akhirnya mati syahid dalam peperangan itu.
Ketika melihat mayat Amr bin Jamuh, Rasulullah saw mengabarkan bahwa Amr bin Jamuh dengan kaki pincangnya telah berjalan di surga, dan inilah yang membuat para sahabat iri, “Amr bin Jamuh adalah lelaki pincang tapi lebih cepat masuk surga”.
Sungguh, ketakwaan seseorang akan mengantarkannya menuju ke surga. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 133:
وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ
Artinya:
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran : 133)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/amr-bin-jamuh-lelaki-pincang-tapi-lebih-cepat-masuk-surga-8O6lK