Batang, NU Online Jateng
Dalam rangka memperdalam pemahaman ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor Limpung, Kabupaten Batang menggelar kegiatan kajian kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jamaah.
Acara yang dihadiri 63 kader dari ranting yang antusias untuk meningkatkan pengetahuan agama dan memperkuat ideologi yang dianut berlangsung di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWCNU) Limpung, Sabtu (8/7/2023).
Ketua PAC GP Ansor Limpung Romli berharap acara ‘Ngaji’ lancar dan memberikan keberkahan bagi semua peserta. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Departemen Dakwah dan Rijalul Ansor yang telah menyelenggarakan acara ini.
“Kami berharap ngaji kitab hujjah aswaja bisa dilakukan secara rutin dan yang ikut bisa lebih banyak lagi dan terbuka untuk umum,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Romli juga mengumumkan dua agenda kegiatan yang akan datang. Pertama, pelatihan qari’ yang akan diselenggarakan setiap malam Kamis. Ia mengajak ranting-ranting yang belum mengirimkan kader untuk segera berpartisipasi.
“Kedua, Infokom akan menyelenggarakan pelatihan jurnalistik untuk membuat berita. Pelatihan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 24 Juli 2023 dengan tujuan agar setiap kegiatan memiliki liputan berita. Harapannya, setiap ranting dapat mengikuti minimal dua kadernya,” ucapnya.
Selain itu, acara ini juga membahas perkembangan seragamisasi Banser, dengan biaya pembuatan seragam sebesar 185.000 rupiah per set. Diskusi interaktif pun diadakan untuk memperkuat dakwah yang harus bersifat rasional, berbeda dengan zaman dahulu. Hal ini merupakan tantangan bagi seluruh kader Ansor.
Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Limpung KH Sulthon Syair mengungkapkan bahwa Ansor adalah pesantren kilat untuk mencapai tujuan NU dan ini adalah kesempatan bagi semua peserta untuk berkontribusi.
“Oleh karena itu saya menekankan pentingnya membaca sebagai pintu menuju ilmu. Dalam lima tahun mendatang, NU akan menghadapi tantangan yang berbeda. Saat ini adalah saat yang tepat untuk membangun kritikalitas dan semangat keilmuan di kalangan Ansor. Kritik akan membawa aroma baru yang positif dalam perkembangan gerakan in,” tegasnya.
KH Sulthon juga memaparkan tentang pilar keberhasilan dakwah Rasulullah, di antaranya melibatkan Abu Bakar sebagai sahabat yang lebih tua dan dermawan, Umar bin Khattab sebagai pemuda gagah berani dan tegas, tidak hanya ikut-ikutan saja, Utsman sebagai orang kaya yang dermawan, Ali sebagai pemuda gagah berani dan selalu ikhlas tidak minta bayaran, dan Khadijah sebagai perempuan yang kaya dan dermawan.
“Kelima pilar ini sebagai kekuatan yang dahsyat. Saat ini Islam menjadi kekuatan besar di dunia. Maka Ansor dalam berdakwah perlu memegang erat pilar-pilar tersebut agar berhasil dalam berdakwah,” pungkasnya.
Pengirim: Muhammad Asrofi