Malang, NU Online Jatim
Kondisi geografis wilayah Kabupaten Malang yang terdiri dari perbukitan dan tebing sering memicu terjadinya bencana tanah longsor. Pemicu longsor dan bencana alam yang terjadi akhir – akhir ini juga disebabkan perubahan cuaca ekstrem di masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan menyampaikan bahwa bencana longsor dari tahun ke tahun mendominasi kejadian musibah di Kabupaten Malang.
“Terhitung hingga awal tahun hingga bulan September (2022), bencana di Kabupaten Malang didominasi longsor. Rekap datanya, menyebut hingga pertengahan bulan ini terdapat 42 peristiwa longsor,” kata Sadono Irawan kepada NU Online Jatim beberapa waktu lalu.
Dari data inventaris kejadian dan bencana yang ditangani BPBD, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Malang berpotensi terjadi longsor. Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini 81 kejadian dan bencana telah ditangani BPBD Kabupaten Malang.
“Lebih dari 50 persen kejadian tanah longsor. Dari 81 kejadian dan bencana yang kami tangani hingga pertengahan September, sebanyak 42 bencana diantaranya merupakan tanah longsor,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Alam Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Malang, Abdul Basyid menyampaikan, pihaknya meminta masyarakat untuk waspada karena adanya perubahan iklim.
“Ya, perlu diwaspadai daerah-daerah yang rawan terjadi, bencana karena perubahan iklim, seperti halnya tanah longsor,” tutur Abdul Basyid saat dihubungi NU Online Jatim, Selasa (27/09/2022).
Ia juga mengingatkan pentingnya memantau struktur hunian masing-masing yang berpotensi terjadi pergeseran tanah hingga menyebabkan tanah longsor.
“Sekali lagi, jangan sampai ada penebangan liar. Kemudian, jika pemukiman warga berpotensi longsor tinggi, maka bisa dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Malang untuk membangun infrastruktur tanggul bangunan atau penahan tanah,” imbuhnya.
Basyid juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan turun ke majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se Kabupaten Malang untuk mensosialisasikan peningkatan kapasitas pengetahuan Nahdliyin terkait mitigasi kebencanaan.
“Program tahun pertama kami di bidang pelestarian lingkungan hidup yakni memetakan titik-titik mana yang perlu dilakukan penanaman pohon kembali. Ini kami lakukan agar alam tetap lestari, dan meminimalisir kebencanaan,” tutupnya.