Asal Mula Nama Masjid Jumah

Ketika Rasulullah saw melakukan perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah dan singgah untuk beberapa hari di perkampungan Quba, tepatnya selama 4 (empat) hari dari tanggal 12 sampai dengan tanggal 16 Rabiul Awal di tahun pertama Hijriyah, Rasulullah saw bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menuju ke Kota Madinah.

   
Hari itu adalah hari Jumat dan ketika sampai di wadi (lembah) Ranuna kira-kira 900 (sembilan ratus) meter dari Masjid Quba atau 6 (enam) kilometer dari kota Madinah, tibalah saatnya shalat Jumat. Ketika itu Rasulullah saw bersama pengikutnya lalu melakukan shalat Jumat bersama di sana.

   
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Jumu’ah Ayat 9 :

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا نُوۡدِىَ لِلصَّلٰوةِ مِنۡ يَّوۡمِ الۡجُمُعَةِ فَاسۡعَوۡا اِلٰى ذِكۡرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الۡبَيۡعَ‌ ؕ ذٰ لِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS Al-Jumuah : 9)

Dalam perjanannya, di Wadi (lembah) Ranuna itu dibangun sebuah masjid dari pecahan batu yang kini dikenal dengan sebutan Masjid Jumah. Masjid Jumah itu mengalami beberapa renovasi, yang dulunya hanya bisa menampung kurang lebih 70 jamaah, kini Masjid Jumah dengan kemegahannya dapat menampung hingga 650 jamaah.

Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/asal-mula-nama-masjid-jumah-JxaiV

Author: Zant