Blitar, NU Onliñe
Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Blitar belum ada tanda akan surut. Bersaman dengan hal tersebut, para korban sangat membutuhkan bantuan pakaian layak, termasuk tentu saja makanan dan obat-obatan.
Banjir di kawasan Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar telah memasuki hari kedua dan kondisi pengungsi semakin memprihatinkan. Mereka tidak hanya orang dewasa, namun banyak juga yang lanjut usia serta anak-anak. Aneka kebutuhan penting mendesak untuk segera dipenuhi.
“Para korban banjir yang terjadi sejak kemarin membutuhkan pakaian dan selimut. Itu karena sebagian besar pakaian dan peralatan tidur mereka terendam banjir,” kata Ketua PC LPBINU Blitar, Imam Karya Bhakti kepada NU Online, Selasa (18/10/2022) petang.
Hal yang sama dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto. Bahwa kebutuhan pengungsi yang utama yaitu makanan pokok, obat-obatan, popok untuk bayi dan anak.
“Para korban banjir tentu banyak yang tidak sempat menyelamatkan pakaian. Ditambah lagi hingga sekarang hujan terus turun. Sehingga mereka belum bisa mengeringkan pakaian yang terendam,” katanya.
Ivong menyebutkan, hingga Senin (17/10/2022) malam, jumlah total warga yang mengungsi adalah 465 orang. Namun hari ini hanya tersisa 30 hingga 50 orang. Pengungsi yang tersisa, dikatakannya, merupakan beberapa warga yang usianya lanjut dan anak. Mereka kemungkinan besar akan kembali ke posko. Karena hingga saat ini hujan terus turun.
“Kalau yang masih tinggal di posko Kelurahan Sutojayan ini ya kurang lebih 30 hingga 50 orang, tapi mereka tetap hilir mudik. Sedangkan yang di tempat lain sudah mulai kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih,” jelasnya.
Ivong mengutarakan, Kecamatan Sutojayan adalah wilayah paling banyak korban terdampak banjir di Kabupaten Blitar yakni 1.094 kepala keluarga. Kemudian 49 kepala keluarga di Kecamatan Panggungrejo, 17 kepala keluarga terdampak di Kecamatan Wates dan 20 kepala keluarga di Kecamatan Binangun.
Posko bencana yang ada di Kelurahan Sutojayan sebenarnya tidak hanya untuk kawasan setempat, tetapi juga posko bencana kabupaten. Artinya, posko bencana di Kelurahan Sutojayan sedianya untuk memenuhi kebutuhan korban banjir seluruh Kabupaten Blitar.
“Dukungan logistik di posko tidak hanya bagi pengungsi saja, tetapi bagi seluruh warga yang terdampak banjir di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Penempatan posko bencana dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sutojayan merupakan wilayah terparah dilanda banjir. Sehingga bencana di kelurahan dan desa di kecamatan lain dimonitor dari posko bencana Kelurahan Sutojayan tersebut.
Namun demikian, dirinya bersyukur animo masyarakat untuk membantu korban banjir begitu tinggi. Bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan untuk meringankan beban korban banjir.
“Kami mengimbau masyarakat jika ingin membantu makanan kalau bisa makanan yang bisa bertahan lama,” pintanya.
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/banjir-di-blitar-belum-surut-warga-butuh-makanan-dan-pakaian-wfhwk