Jakarta, NU Online
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56 disebutkan bahwa bukan hanya manusia yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Allah dan Malaikat-Nya pun menyampaikan shalawat kepada Nabi terakhir di muka bumi ini. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat yang artinya: “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Terkait dengan shalawat kepada Nabi ini, Pengasuh Pesantren Luhur At-Tsaqafah Jakarta, KH Said Aqil Siroj menjelaskan perbedaan makna dan tujuan antara shalawat yang disampaikan manusia, malaikat, dan Allah swt kepada Nabi Muhammad.
“Shalawat, jika dari kita kepada Nabi Muhammad itu artinya tawasul berdoa. Kalau dari Malaikat istighfar, dari Allah (berarti) rahmat,” jelasnya di Masjid Nabawi, Madinah saat melaksanakan rangkaian ibadah di tanah suci pada musim haji 2022 ini.
Kiai Said mengungkapkan bahwa banyak hadits yang menyampaikan keutamaan shalawat. Seperti hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa umat Islam yang bershalawat kepadanya akan mendapatkan balasan 10 kali lipat. “Barangsiapa saja yang bershalawat kepadaku (Nabi Muhammad) sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Dan seterusnya,” ungkapnya mengutip hadits riwayat Imam Muslim ini.
Oleh karenanya, sosok yang pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama selama dua periode ini mengajak umat Islam untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad. Terlebih bershalawat kepadanya pada waktu dan tempat yang dimuliakan seperti saat berada di masjid Nabawi di mana makam Nabi berada dan pada saat musim haji.
Selanjutnya, Kiai Said juga menjelaskan mengenai manfaat yang didapatkan dari bershalawat kepada Nabi Muhammad. Pertama adalah mengharapkan limpahan syafaat Nabi. “Ibaratnya beliau bagaikan gelas yang diisi terus dengan air, maka air itu akan melimpah kepada kita,” katanya dalam sebuah video berjudul Hikmah Membaca Sholawat Nabi Muhammad Saw diakses NU Online pada Ahad (17/7/2022).
Kiai Said menegaskan bahwa umat Islam bershalawat dan mendoakan Nabi Muhammad bukan berarti ia membutuhkan doa kita. Ketika kita shalawat kepada nabi, kita akan mendapatkan pahala kembali kepada kita dan manfaatnya akan kembali untuk kita sendiri.
Manfaat shalawat yang selanjutnya adalah sebagai sarana silah ruhaniyah atau sambung batin dan komunikasi dengan Rasulullah. Kekuatan batin dengan menyambung komunikasi dengan Rasulullah ini sangat penting terlebih di era modern saat ini yang mana sisi ruhaniyah perlu untuk diperkuat. Diperlukan tali yang dapat mengikat diri kita agar senantiasa dekat dengan Rasulullah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/beda-makna-saat-manusia-malaikat-dan-allah-bershalawat-pada-nabi-ZEbar