Surabaya, NU Online Jatim
Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD Jawa Timur menyepakati penambahan kekurangan anggaran insentif guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) yang bekerja di SMA/SMK. Rencananya, insentif yang sempat tersendat lima bulan ini akan dicairkan pada bulan November 2022.
Insentif GTT-PTT ini dianggarkan dalam APBD Perubahan tahun 2022 sebesar Rp 118 miliar. ’’Yang dianggarkan dalam APBDP 2022 mencapai Rp118 miliar,’’ kata Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim dikutip dari jawapos.com, Rabu (26/10/2022).
Hikmah menjelaskan, sempat tersendatnya insentif GTT-PTT tahun ini tidak terlepas dari anggaran yang ditetapkan di APBD 2022. Di mana, waktu itu ternyata hanya dialokasikan untuk empat bulan akibat keterbatasan anggaran.
’’Kami sebelumnya memohon maaf pada guru-guru honorer karena masalah ini,’’ ujar politisi PKB tersebut pada Selasa (25/10/2022).
Aminatun, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim mengaku untuk proses pencairan insentif GTT-PTT tidak ada kendala. ’’Kekurangan honorarium GTT dan PTT sampai Desember sudah dianggarkan di APBDP 2022,’’ katanya.
Menurutnya, insentif GTT-PTT selama lima bulan itu dicairkan pada November dengan sistem rapelan. ’’Langsung dibayarkan melalui mekanisme rapel dari Mei,’’ lanjutnya.
Untuk diketahui, sejak 2019 para tenaga honorer mendapat jatah bantuan insentif yang diambilkan dari APBD Jatim. Besarannya Rp900 ribu per bulan. Saat ini penerima bantuan itu mencapai sekitar tujuh ribu orang.
Namun, selama 2022 pencairan insentif itu sempat tersendat. Para GTT-PTT baru menerima bantuan itu selama Januari–Mei. Setelah ditelusuri, hal itu dipicu anggaran insentif yang memang tidak dialokasikan penuh selama setahun pada APBD 2022.
https://jatim.nu.or.id/metropolis/bersiaplah-insentif-gtt-ptt-bakal-cair-Fkgms