Bulan Sya’ban 1444 H jatuh pada tanggal 22 Februari 2023. Umat Islam harus menyambut gembira datangnya bulan ini karena Sya’ban merupakan waktu yang istimewa. Selain itu, umat Islam harus memahami kelebihan dari bulan Sya’ban yang telah banyak dijelaskan oleh para ulama.
Sya’ban dalam bahasa Arab terdiri dari lima huruf. Syin, ain, ba’, alif dan nun. Huruf syin mewakili kata syaraf yang bermakan kemuliaan. Huruf ain adalah singkatan dari ‘uuwwi yang berarti tingkat tinggi. Huruf ba’ dari kata birr yaitu kebaikan. Adapun alif dari kata ulfah yang mengandung makna kasih sayang. Sedangkan nun dari kata nur yang berarti cahaya. Inilah segala predikat yang melekat dalam bulan Sy’ban yang disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya.
Pada bulan Sya’ban inilah Allah SWT membuka pintu-pintu kebaikan dan menurunkan berkah. Dan pada bulan inilah Ia bershalawat kepada Rasulullah SAW selaku khairul bariyyat (makhluk yang paling mulia).
وهو شهر الصلاة على النبى المختار, قال الله تعالى “ان الله وملائكته يصلون على النبى يايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Dalam sebuah pendapat sebagaimana dinuqil oleh Quthbur Rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitabnya ‘Al-Ghunyah’ dikatakan sebagai berikut:
صلاة الرب تبارك وتعالى على نبيه تعظيم الحرمة, وصلاة الملائكة عليه اظهار الكرامة, وصلاة الأمة عليه طلب الشفاعة.
Artinya: Shalawat yang berikan Allah kepada Muhammad adalah sebuah penghormatan, shalawat atas Nabi dari para malaikat merupakan pengejawantahan dari karamah, sedangkan shalawat atas Nabi dari kita selaku umat adalah permohonan syafaat dan pertolongan.
Tentang keutamaan bulan Sya’ban, dalam kitab yang sama diterangkan lebih lanjut bahwa Allah SWT selalu memilih satu dari empat hal: Allah memililih empat malaikat yaitu Jibril, Mikail, Israfil serta Izrail, dan Allah mengutamakan untuk memilih malaikat Jibril. Allah memilih empat nabi yaitu Ibrahim, Musa, Isa, serta Muhammad, dan Allah mengutamakan untuk memilih Nabi Muhammad SAW. Allah memilih empat sahabat Abu Bakar, Umar, Usman, serta Ali, dan Allah mengutamakan untuk memilih Abu Bakar. Allah memilih empat masjid yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, Masjid Nabawi, serta Masjid Turisina, dan Allah mengutamakan untuk memilih Masjidil Haram. Begitulah seterusnya hingga Allah memilih empat bulan yaitu Rajab, Sya’ban, Ramadhan, serta Muharram, dan Allah mengutamakan untuk memilih Sya’ban. Kemudian Allah jadikan Sya’ban sebagai syahrun Nabi atau bulannya Rasulullah SAW. Sebagaimana posisi Rasululullah sebagai afdhlul anbiya, maka bulan Sya’ban pun sebagai afdhalus syuhur.
Dijelaskan dalam hadits secara eksplisit:
وقد روى ابو هريرة رضى الله عنه انه قال ان النبي صلى الله عليه وسلم قال: شعبان شهرى, ورجب شهر الله, ورمضان شهرامتى, شعبان هو المكفر, ورمضان هو المطهر.
Artinya: Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Tuhanku, Ramadhan adalah bulan umatku. Sya’ban adalah bulan pemberangus dosa, dan Ramadhan adalah bulan penyucian diri.
Mengenai bulan Sya’ban ini, seorang ulama berkata bahwa: Bulan itu ada tiga. Pertama, bulan Rajab telah lampau, Rajab telah pergi tidak akan kembali. Kedua, bulan Ramadhan, ia belum datang dan terus kita nanti. Apakah esok kita masih mendapatkan Ramadhan? Tidak ada yang tahu. Dan ketiga bulan Sya’ban yang ada sekarang ini. Sya’ban sebagai perantara antara Rajab dan Ramadhan, maka jagalah ketaatan selama berada di dalamnya (falyaghtanim at-th’at fiha).
Dalam konteks menjaga ketaatan selama Sy’aban inilah kemudian Rasulullah SAW mengeluarkan hadits yang cukup terkenal. Diceritakan bahwa suatu ketika Nabi memberikan mauidhah kepada seorang lelaki yang ternyata adalah Abdullah bin Umar bin Khattab. Rasulullah SAW bersabda: Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima yang lainnya. Masa mudamu sebelum masa tuamu. Sehatmu sebelum masa sakitmu. Kayamu sebelum datang miskinmu. Kelonggaranmu sebelum waktu sumpekmu, dan hidupmu sebelum matimu.
Demikianlah makna bulan Sya’ban bagi umat muslim sebagai momentum peringatan diri menjaga ketaatan kepada ilahi. Sebegitu pentingnya hingga Rasulullah merumuskan dengan lima hal praktis yang cukup jelas.
https://jatim.nu.or.id/keislaman/bulan-sya-ban-momentum-jaga-ketaatan-pada-ilahi-un64C