Jember, NU Online Jatim
Bupati Jember, Hendy Siswanto meminta kepada seluruh pengurus Fatayat NU Jember untuk membentuk program dan menjalankannya dengan pemerintah setempat.
Hal itu disampaikan saat perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-74 Fatayat NU di Aula Kantor Bupati Jember, Ahad (26/05/2024).
Ia merasa perlu kerja sama kuat antara Fatayat NU dan pemerintah setempat. Menurutnya, Fatayat NU dapat berperan aktif untuk mengisi hal-hal strategis di tengah masyarakat dan menanggulangi isu perempuan dan anak.
“Fatayat NU khususnya di Jember punya peran dalam menangani isu strategis terkait perempuan dan anak, apalagi membahas pendidikan dan stunting yang diakibatkan oleh perkawinan anak di bawah umur,” ujarnya.
Dirinya menyebut, keberadaan isu stunting di Jember yang dapat dikatakan parah perlu penangan ekstra. Itu semua diakibatkan oleh perkawinan yang banyak dilakukan oleh pasangan yang masih usia dini dan kondisi mental yang lemah.
“Memang perkawinan di bawah umur dapat dispensasi dapat diambil di pengadilan, namun itu bukan solusi, maka dari inilah Fatayat NU harus dan bisa menanganinya dari tingkat kabupaten hingga desa perlu diadakan pembinaan dan bimbingan,” terangnya.
Kemudian 8000 perceraian yang ada di Jember diakibatkan oleh pernikahan usia dini dengan diiringi oleh maraknya stunting pada anak dan balita perlu penanganan ekstra. Pemerintah kabupaten akan memberikan suport penuh dalam pelaksanaan program untuk mengatasi kedua hal tersebut.
Pihaknya berharap, dengan Harlah Fatayat NU dan terkumpulnya 1000 lebih pengurus yang ada saat ini dapat menjalankan program, bahkan bisa diajukan kepada Pemkab Jember agar diberikan suport bersama.
“Tidak ada kata terlambat untuk mewujudukan Jember yang unggul bersama para perempuan hebat,” pungkasnya.