Cara Amr bin Jamuh Kejar kekurangan dalam Beribadah

Setelah menyatakan masuk Islam, Amr bin Jamuh merasa bahwa dirinya tertinggal jauh dari teman-temannya yang telah masuk Islam lebih dulu dalam urusan beramal dan beribadah. Sebagai orang kaya yang terpandang di Madinah, ia gelisah dan terusik karena amal ibadanya dirasa belum seberapa.

   
Sadar akan kekurangannya, ia lalu mendermakan hartanya kepada orang yang berhak menerima (mustahik) dan memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan, bahkan ia selalu berkata kepada yang minta pertolongan kepadanya “ini bantuan saya dan kalau besok kamu membutuhkan lagi, datanglah ke tempatku, karena hartaku akan diganti oleh Allah yang lebih banyak”.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 39:

قُلۡ اِنَّ رَبِّىۡ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ وَيَقۡدِرُ لَهٗ ؕ وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَهُوَ يُخۡلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ

Artinya:
Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik. (QS Al-Ahzab : 39)

Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/cara-amr-bin-jamuh-kejar-kekurangan-dalam-beribadah-2o4HI

Author: Zant