Sumenep, NU Online
Seorang jamaah yang hadir pada Puncak Resepsi 1 Abad NU bernama Mufti Ali meluapkan rasa syukurnya. Mufti mengatakan, berkat barakah muasis dan masyayikh NU, penyakit usus buntu yang diderita oleh adik iparnya, diangkat oleh Allah saat menghadiri acara akbar tersebut di stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia menceritakan kronologinya, sang adik yang bernama Badrul Fuadi dirujuk ke Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Angkatan Darat Sidoarjo oleh tim medis. Pria asal Desa Pakamban Daya, Pragaan, Sumenep tak sadarkan diri saat mengikuti resepsi bersama teman-temannya.
Adi sapaannya, yang mengemban amanah di Departemen Media Ansor Pragaan tergabung dalam rombongan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pragaan. Sebelum berangkat dan diperjalanan, kata dia, kondisinya dalam keadaan sehat.
“Sebenarnya gejala itu sudah ada ketika berada di rumah. Berkat barakah masyayikh NU, penyakit usus buntu yang dialami Adi kini sudah terangkat. Kami tak bisa berkomentar banyak soal keajaiban ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).
Ia menjelaskan, saat Adi tiba di zona 3D sudah mengalami sakit nyeri di bagian perut. Di hari resepsi, lanjutnya, gejala nyeri disertai mual dialaminya di hadapan teman-temannya.
“Adi sempat diberi penanganan pertama oleh tim medis dengan menggunakan alat-alat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Melihat kondisinya tambah parah, Adi segera dirujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Sidoarjo dengan menggunakan ambulans Ansor Ngawi,” curahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjutnya, dokter memvonis usus buntu dan perlu dilakukan operasi secepatnya. Berhubung di Puskesmas tidak memiliki alat operasi maka Adi dirujuk ke RS DKT AD Sidoarjo untuk mendapatkan tindakan operasi.
“Operasi dimulai pukul 15.25 sampai 17.15 WIB. Adi menjalani pemulihan hingga pukul 19.02 WIB,” tutur presenter TVNU Sumenep itu.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep yang mengkomunikasikan dengan LKNU Sidoarjo. Berkatnya, Adi mendapat pendampingan.
“Untuk biaya operasi menggunakan Faskes Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan bantuan donatur yang dibuka oleh PAC GP Ansor Pragaan. Alhamdulillah bantuan dana ini bisa menalangi beberapa obat-obatan,” tandasnya.
Tak hanya itu, saat Adi menjalani rawat inap pascaoperasi, Mahfud selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar melakukan kunjungan guna memverifikasi dan memfasilitasi Adi agar bisa dilakukan rawat inap dan jalan di Pragaan.
“Alhamdulillah, kini Adi sudah bisa pulang dan dilakukan rawat jalan. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Sambung doanya agar adik kami bisa berkhidmat di jam’iyah lagi,” pintanya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.