Ada orang-orang yang ketika mengagumi seseorang atau bahkan ketika sangat dekat dengan orang itu ia keblinger hingga tak henti-hentinya memperlihatkan dan menceritakan kebaikannya lalu menyembunyikan kekurangannya dan kesannya seakan orang itu sempurna di depan matanya.
Tapi giliran ia tidak lagi akrab dengannya atau sedang berseberangan dengannya, ia lupa akan sanjungan-sanjungan yang pernah ia lontarkan dan justru umpatan dan cacian yang ia lontarkan seakan ia tidak pernah menjadi sekutunya.
Kalau engkau mencintai seseorang cintailah secara wajar, karena bisa jadi orang yang engkau cintai itu akan menjadi satrumu. Begitu juga kalau engkau membenci seseorang bencilah sekadarnya, karena bisa jadi orang yang engkau benci itu akan menjadi sahabatmu.
Hadits nabi dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
Artinya:
Cintailah orang yang engkau cintai seperlunya, karena bisa saja suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang kamu benci seperlunya, karena bisa jadi suatu hari kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai. (HR Tirmidzi)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/cintailah-secara-wajar-QQhgY