Probolinggo, NU Online Jatim
Tidak banyak yang mengetahui lokasi tempat wisata ini. Padahal untuk menjangkau Danau Ronggojalu tidak terlampau sulit. Perjalanan yang ditempuh adalah sekitar 16 menit dari gerbang tol Probolinggo Timur, melewati Jalan Raya Leces, menuju Desa Tegalsiwalan, Leces.
Memang, ruas jalan menuju danau makin mengecil, tidak beraspal, dan hanya muat dilewati satu mobil saja. Namun saat sudah tiba di Danau Ronggojalu, pengunjung disuguhkan panorama bawah airnya yang jernih. Di samping sebagai tempat wisata, danau ini ternyata juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga penduduk setempat.
“Di bawah danau ada pipanya persis langsung ke mata air, menyedot air, difungsikan untuk PDAM Kota dan Kabupaten, ” kata pengurus Danau Ronggojalu bernama Kholik, sebagaimana dilansir Kompas.
Sejarah Nama Ronggojalu
Ronggojalu diambil dari kisah Ki Ronggo dan Ki Jalu. Konon, pada zaman dahulu, Ki Ronggo dan Ki Jalu yang berteman dekat terlibat perselisihan perebutan kekuasaan. Ki Ronggo bukanlah sosok yang taat beribadah, tetapi dirinya sangat kuat. Berbanding terbalik dengan Ki Jalu yang taat sekali beribadah, tapi kekuatannya lemah.
Saat mereka berperang, datanglah seorang kiai sakti yang menancapkan sebatang lidi di kawasan tersebut. Sang kiai mengatakan bahwa barang siapa yang dapat mencabut batang lidi tersebut, maka ialah yang berhak menjadi penguasa wilayah Ronggojalu.
“Ternyata perkelahian malah dimenangkan oleh Ronggo yang kuat. Dia berhasil menarik lidi, padahal yang taat ibadah itu Jalu,” ujar Kholik.
Bekas tancapan lidi pun mengeluarkan sumber mata air hingga menjadi sebuah danau. Kedua saudara itu kemudian tewas tenggelam di danau tersebut.
Air Danau Ronggojalu memang bening hingga ke dasar. Pengunjung bisa melihat dasar danau yang berbatu. Bila mahir berenang, pengurus danau juga memperbolehkan pengunjung yang datang untuk menyelam.
Kendati demikian, beberapa fasilitas umum untuk wisatawan, seperti toilet dan mushala masih kurang memadai. Rumput di dekat danau pun pun terbilang panjang dan beberapa sampah plastik masih bertebaran, terbenam di dasar danau. Dan harga tiketnya Rp5.000 per orangnya.
Petunjuk Jalan
Apabila berangkat dari Alun-alun Probolinggo, jarak yang ditempuh ialah sejauh 15 kilometer dengan lama berkendara sekitar 36 menit, melewati Jalan Suroyo. Sekitar satu kilometer, belok kiri ke arah Jalan Raya Pantura, atau dikenal juga sebagai Jalan Panglima Besar Sudirman.
Setelah berkendara sejauh 1,7 kilometer, akan menemukan Menara Air Minum PDAM Kota Probolinggo, lalu belok kanan ke Jalan KH Hasan Genggong atau Jalan Raya Leces, dan lurus terus sejauh kira-kira 8,5 kilometer. Nanti saat bertemu simpang tiga, belok kiri ke Jalan Ronggojalu, lalu tetap berada di jalan ini hingga sekitar 1,5 kilometer, barulah belok kiri ke arah Jalan Ronggojalu I.
Lebar jalan yang dilewati akan semakin sempit, namun di sebelah kanan dan kiri, mata akan dimanjakan oleh hijaunya hamparan padi. Sekitar 400 meter memasuki Jalan Ronggojalu I, pengunjung akan menemukan palang besi bertuliskan “Wisata Danau Ronggojalu”.
Berbagi Tips
Jika ingin berwisata ke danau ini, berikut sejumlah tips yang sebaiknya diikuti:
1. Jangan malu bertanya ke warga sekitar
Meski tidak jauh dari pusat kota, namun lokasi danau cukup terpencil, tepatnya di tengah-tengah perkampungan. Bila bingung membaca Google Maps setibanya di desa, jangan malu bertanya kepada warga setempat. Mereka akan langsung mengarahkan ke tempat ini.
2. Gunakan alas kaki yang nyaman dan bawa pakaian ganti
Permukaan jalan di tempat ini tidak rata dan berbatu, jadi sebaiknya pakailah alas kaki yang nyaman dan gampang dilepas. Siapkan juga pakaian ganti jika berencana bermain air.
3. Hati-hati saat menyelam
Di sekitar danau, ada sebuah pipa besar yang berfungsi menyedot air dari dasar danau untuk dialirkan, sebagai sumber air bersih guna memenuhi kebutuhan rumah tangga penduduk setempat. Meskipun pipa tertancap langsung ke dasar, namun ada instruksi yang menempel di badan pipa. Isinya berupa imbauan agar wisatawan berhati-hati karena pipa “Bertegangan Tinggi”.
4. Bawa kantong sampah pribadi
Kendati tak banyak, namun beberapa sampah plastik tampak di bagian dasar danau. Oleh karena itu, bawalah kantong sampah pribadi, terutama jika membawa makanan ringan dan perlengkapan mandi yang dibungkus plastik kecil.
Selamat menikmati indahnya kurnia Tuhan berupa danau dengan air yang begitu jernih. Pengunjung yang berada di kawasan ini dapat melepaskan penat dengan melihat beningnya air yang ada di danau tersebut. Apalagi berkenan berendam dan menikmati sejuknya air danau yang alami.