Nganjuk, NU Online
Menteri Perdagangan, H Zulkifli Hasan mengatakan, jika NU maju maka Indonesia akan lolos dari resesi ekonomi. Pernyataan ini disampaikan pada acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Sabtu (24/12/2022) di Pesantren Mojosari, Nganjuk.
Menurutnya, perkembangan perekonomian di Indonesia mulai bangkit. Sebagaimana dalam data yang ia kantongi, pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia mulai meningkat di tahun 2022. Pada kuartal kesatu 5,02 persen, kuartal kedua 5,45 persen, kuartal ketiga 5,72 persen.
Ia melaporkan, inflasi Indonesia (Oktober 2022) relatif rendah di antara negara G20. Korea Selatan 5,70 persen, Indonesia 5,71 persen, Prancis 6,20 persen, Spanyol 7,30 persen, Jerman 10,40 persen, Italia 11,90 persen, Turki 85,51 persen.
Zulkifli mengutarakan, peran kiai di kampung hingga perkotaan sangat besar. Selain mengajak tahlilan, shalawatan, menjaga pergaulan, dan mengokohkan akidah, para kiai ikut serta menguatkan kemandirian ekonomi lewat berbagai gerakan.
“Ini Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama. Tidak hanya dilakukan oleh kiai saja. Jika semua elemen bergerak, NU di seluruh Jawa Timur akan memiliki supermarket. Yang mengisi dagangannya adalah Pengurus Ranting NU,” ungkapnya di acara seminar dengan tajuk Peran NU dalam Mengembangkan Ekonomi Umat dan Menghadapi Tatanan Global.
Tak hanya itu, neraca perdagangan bulan Januari-November 2022 surplus sebesar USD 50,59 miliar. Sedangkan total ekspornya, USD mencapai sebesar USD 268,18 miliar. Adapun 3 negara mitra dagang terbesar penyumbang surplus perdagangan Indonesia pada November 2022 adalah Amerika Serikat, India, dan Filipina.
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan perekonomian di akar rumput lewat peningkatan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lewat marketplace dengan menggunakan akses digitalisasi.
“Ritel modern bisa diakses melalui kemitraan. Untuk Perbankan dijadikan akses permodalan. Kripik, pakaian, dan sejenisnya cukup disuplai ritel moden yang memiliki jalur logistik yang kuat atau dari pabrik langsung. Sehingga harganya sama dengan seperti Indomaret (untuk menyebut minimaret modern) dan sebagainya,” terangnya.
Langkah yang kedua, lanjutnya, pihaknya akan mengembangkan perekonomian dengan bekerja sama dengan negara-negara lainnya. Yakni, mengembangkan pasar-pasar baru dan membuka supermarket di luar negeri.
“Nanti akan supermarket di Makkah, Madinah dan negara lain. Saat melaksanakan ibadah haji, ataupun umat Islam lainnya, bisa makan ikan rendang, ikan patin, dan kuliner khas Indonesia. Di sinilah pengusaha-pengusaha NU bisa ikut untuk misi dagang agar Indonesia memiliki 40 perwakilan dagang di beberapa negara yang membantu memasarkan produk lokal,” tandasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.