Jakarta, NU Online
Sejumlah kecamatan di Lumajang, Jawa Timur, dilanda banjir dan tanah longsor pada Jumat (7/7/2023) tengah malam sekira pukul 00.10 WIB. Banjir dan longsor ini dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi.
Demikian laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang diterima NU Online, Jumat (7/7/2023).
Adapun lokasi terdampak adalah:
1. Kecamatan Pronojiwo yang meliputi Desa Srikaton, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Oro-oro Ombo
2. Kecamatan Candipuro meliputi Desa Sumberwuluh, Kloposawit, Sidomulyo, Jugosari
3. Kecamatan Tempursari meliputi Desa Kaliuling
4. Kecamatan Senduro
Peristiwa tersebut menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 55 keluarga terdampak.
Kerugian Materiil
Banjir dan longsor juga menyebabkan akses jalan tertutup material longsor di 3 titik, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 1 unit bengkel rusak sedang, 1 unit rumah rusak, 1 unit jembatan Lumajang-Malang terputus, 1 unit jembatan gantung terputus, 3 unit jembatan terlimpas aliran lahar.
Hingga berita ini diturunkan BPBD Kabupaten Lumajang masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengeluarkan peringatan dini dan bahaya ikutan yang berlaku 6 Juli 2023 Pukul 07:00 WIB sampai 7 Juli 2023 Pukul 07:00 WIB.
“Potensi hujan lebat dan berdampak banjir atau banjir bandang dapat terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan status waspada,” tulis BPBD Lumajang.
Penyebab Terjadinya Banjir Bandang
Mengutip BPDB Kabupaten Bogor, banjir bandang umumnya disebabkan hampir mirip dengan disebabkannya banjir yang biasa terjadi ketika curah hujan tinggi.
Banjir merupakan kondisi ketika curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan meluapnya air dan kondisi tanah atau daratan tidak dapat menyerap air dengan baik kedalam tanah atau adanya hambatan pada aliran sungai, seperti hambatan karena adanya sampah dan berbagai hal lainnya.
Berikut beberapa penyebab banjir ataupun banjir bandang:
1. Curah Hujan Tinggi
Dengan tingginya curah hujan yang terjadi, makan akan berdampak pada meningkatnya debit dan volume air yang ada di daratan. Apabila air tersebut tidak secara sempurna dapat segera diserap tanah atau dialirkan ke sungai, maka akan berbahaya dan bisa menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
2. Membuang sampah sembarangan
Kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah sembarangan berdampak buruk bagi lingkungan. Selain tercemarnya lingkungan dan menjadi kotor, jenis sampah seperti plastik membuat aliran sungai terhambat jika ada sampah yang tersangkut.
Akibatnya, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin besar dan berpotensi dalam menimbulkan efek berupa tekanan yang sangat besar.
3. Penebangan hutan liar
Pohon memiliki fungsi dalam meresap air yang jatuh ke tanah. Apabila air hujan tersebut tidak dapat diserap dengan sempurna, maka akan meningkatkan risiko banjir bandang, terutama jika pusat dari banjir tersebut ada di perbukitan.
Ketika pohon ditebang secara liar, maka akan menimbulkan risiko terjadinya longsor. Hal ini karena salah satu faktor dari longsor adalah tidak mampunya tanah menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Hal ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang cukup curam.
4. Bangunan di daerah resapan air
Banyaknya bangunan penduduk di daerah yang seharusnya menjadi lokasi resapan air, berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan sangat kencang ketika hujan deras tiba.
Kondisi tersebut dapat membuat lokasi peemukiman dan jalan-jalan yang seharusnya menjadi resapan air menjadi semacam selokan, yang mempercepat laju adari aliran air hujan tersebut, dan yang pasti dalam volume yang besar.
5. Tinggi rendahnya daratan
Ketika air turun dari dataran yang lebih tinggi tentunya akan semakin laju ketika menuju kebawah. Hal ini yang harus diwaspadai, karena kuatnya arus air tersebut bahkan bisa menghancurkan tembok-tembok rumah.
6. Volume air sangat besar
Kedahsyatan dari air yang tiba-tiba menerjang permukiman sangat merugikan tidak hanya dari segi materi, namun juga dari nyawa manusia yang melayang begitu saja. Semakin tinggi lokasi air memberi dampak merusak bagi lokasi yang ada di bawahnya.
Ketika lokasi air tersebut ada di atas dan memiliki volume yang sangat besar. Tentu hanya butuh waktu sekejap saja untuk melenyapkan kehidupan yang ada di bawahnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.