Jakarta, NU Online
Meminum minuman dingin yang manis di siang hari tentu menyegarkan dan menghilangkan dahaga. Masyarakat Indonesia memang terbiasa mengonsumsi minuman manis saat makan di luar rumah. Ditambah menjamurnya kedai kopi maupun cafe di berbagai tempat. Ini menjadikan sebagian dari kita hobi nongkrong sembari menikmati minuman manis yang ditawarkan.
Tapi, tahukah Anda ternyata minuman dengan tingkat manis yang berlebihan dapat menurunkan tingkat kesehatan gigi seseorang. Dilansir dari Jurnal Media Kesehatan Gigi tahun 2020 menyebutkan bahwa salah satu faktor yang dapat menimbulkan karies gigi adalah kegemaran mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Karies gigi merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa, baik pada gigi susu maupun gigi permanen. Karies gigi merupakan sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang, menyebabkan nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian.
Sifat makanan manis banyak mengandung karbohidrat, lengket, dan mudah hancur di dalam mulut. Konsumsi karbohidrat dapat berisiko terjadi pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi. Pada plak ini akhirnya ditumbuhi bakteri yang dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH rongga mulut menurun sampai dengan 4,5.
Dalam keadaan demikian, struktur email gigi akan terlarut. Pengulangan konsumsi karbohidrat yang terlalu sering menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering lagi sehingga keasaman rongga mulut menjadi lebih asam dan semakin banyak email yang terlarut. Sudah tentu, berbahaya jika hal tersebut terus dibiarkan.
Hal senada juga dibenarkan oleh dr Nabeel Wildan bahwa kandungan gula dalam minuman manis dapat menjadikan bakteri jahat di rongga mulut, sehingga akan menjadikan keseimbangan dalam rongga mulut berubah dan semakin banyak bakteri, juga akan semakin tinggi resiko kerusakan gigi dan jaringan pendukungnya.
“Mulai dari terbentuknya plak yang kemudian menjadi karang gigi, jika dibiarkan akan menjadikan gigi berlubang,” tutur Dokter Nabeel saat dihubungi NU Online Kamis (29/9/2022).
Ia menegaskan bahwa kondisi gigi orang jarang minum minuman manis dengan orang yang sering mengonsumsinya sedikit banyak akan berbeda. Terlebih terkait maintenance-nya kurang baik, semisal seringnya minum dengan kadar gula tinggi tidak diimbangi dengan sikat gigi yang benar, ini akan semakin memperburuk kondisi gigi.
“Saya sarankan agar tidak mengonsumsi minuman manis secara terus-menerus. Selepas mengonsumsinya, kita harus berkumur, sikat gigi dengan benar 2x sehari, serta periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk mengetahui kondisi gigi,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/kesehatan/fakta-di-balik-segarnya-minuman-manis-bagi-kesehatan-gigi-anda-yw3x0