Malang, NU Online Jatim
Peningkatan kapasitas pengelola jurnal di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, khususnya Fakultas Syariah terus ditingkatkan. Salah satu upaya peningkatan itu dengan menggelar Workshop Peningkatan Grade Jurnal dan Indeksasi Scopus UIN Malang.
Ketua Rumah Jurnal, Dr Hj Rohmani Nur Indah MPd menyampaikan, terdapat sebuah aspek yang menjadi hal penting dalam konteks publikasi ilmiah, terlebih lagi dalam perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).
“Aspek tersebut adalah etika,” ujarnya.
Tak dipungkiri banyak ditemui pelanggaran etika dalam publikasi ilmiah, bahkan di ranah Scopus. Contohnya adalah adanya pertukaran nama penulis pertama dan kemudian pengambilan data penelitian yang sedang diproses dalam rangka tugas akhir mahasiswa oleh oknum reviewer. Hal tersebut adalah kasus-kasus yang pernah terjadi.
“Hal inilah yang perlu diwaspadai dan ditindak tegas oleh pengelola jurnal,” terangnya.
Maka dari itulah, workshop ini menjadi momen untuk melatih dan meningkatkan kapasitas pengelola jurnal menuju internasionalisasi jurnal-jurnal di lingkup UIN Malang, khususnya dua jurnal dari Fakultas Syariah, yakni Jurisdictie dan De Jure yang sedang melakukan proses submit scopus.
Dalam workshop ini diikuti oleh 11 dosen yang merangkap sebagai pengelola jurnal di Fakultas Syariah mengikuti kegiatan Workshop Peningkatan Grade Jurnal dan Indeksasi Scopus UIN Malang.
Kegiatan ini diselenggarakan di aula LPM gedung Dr. (HC) Ir Soekarno lantai IV dan menghadirkan puluhan pengelola jurnal di bawah naungan UIN Malang.
Dalam workshop ini menghadirkan dua pemateri berkompeten dari pengelola jurnal terindeks scopus, yakni Ridwan Arifin SH LL M dari Universitas Negeri Semarang dan Nurhidayatullah SHI SPd SH LLM MH MHI dari Universitas Sriwijaya. Kedua pemateri tersebut menjelaskan secara spesifik tentang strategi untuk mencapai target scopus.
Ridwan salah satu narasumber menyampaikan, untuk mencapai standar Internasional, tentunya tak sembarangan. Ada standar yang harus dipenuhi. Seperti peningkatan kualitas naskah, reviewer serta elemen dalam pengelolaan jurnal lainnya.
“Sebenarnya, semua jurnal berpeluang untuk bisa terindeks scopus. Tinggal memilih strategi yang tepat. Sudah banyak jurnal UIN yang diterima di scopus,” jelasnya.