Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak mendesak pemangku kebijakan (pemerintah, red) agar memprioritaskan penguatan tanggul dan normalisasi sungai Wulan Karanganyar pada tahun ini agar bencana banjir akibat tanggul jebol sebagaimana beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.
Ketua PAC Fatayat NU Karanganyar Mukhlishoh mengatakan, pada triwulan pertama tahun ini tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung Karanganyar 2 kali jebol hingga mengakibatkan sejumlah desa di Karanganyar terendam air selama berhari-hari.
“Agar bencana ini tidak terulang, melalui DPRD Jateng kami mendesak otoritas yang menangani sungai Wulan mewujudkan komitmennya memperkuat tanggul,” kata Mukhlisoh di Demak.
Hal itu disampaikan saat mengikuti kegiatan Halal Bihalal dan Peringatan Hari Kartini Tahun 2024 yang diselenggarakan PAC Fatayat NU Karanganyar dan dihadiri Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Hj Ida Nur Saadah di kediamannya Desa Ketanjung, Ahad (21/04/2024).
Disampaikan, banjir Karanganyar Demak terjadi sebanyak 2 kali yakni pada Februari dan Maret 2024 akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung dan Sungai Jratun di Desa Ngemplik Wetan dan hingga kini masih menyisakan trauma bagi warga.
Ke depan lanjutnya, pemerintah harus benar-benar memprioritaskan pencegahan banjir dengan serius. Informasi di lapangan menyebutkan bahwa perbaikan tanggul sungai masih berlangsung yaitu memasuki tahap penggemukan tanggul dan pemancangan steel sheet pile (SSP) di lokasi tanggul yang jebol.
“Karena itu DPRD Jateng diminta memantau terus dan tidak bosan menyampaikan aspirasi warga Fatayat di akar rumput ini kepada para pihak yang terkait dengan penanganan bencana banjir Karanganyar.
Selain itu ujarnya, dewan diminta juga mengawal janji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono saat meninjau lokasi tanggul jebol Dukuh Norowito Desa Ketanjung pada bulan Februari lalu akan menormalisasi sungai wulan pada April 2024.
Anggota Komisi D DPRD Jateng Hj Ida Nur Saadah berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan Fatayat Karanganyar. Banjir 2 kali di Karanganyar diharapkan mengetuk pemerintah pusat untuk segera bertindak.
“Permasalahan yang ada di Demak baik terkait dengan rob atau banjir sudah lama diketahui Kementerian PUPR. Tapi sampai sekarang pemerintah pusat masih abai dan belum serius untuk menangani permasalahan tersebut,” katanya kepada NU Online Jateng, Jumat (26/4/2024).
Dikatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR masih fokus kepada pembangunan infrastruktur jalan yang ada. Seperti jalan nasional yang berada di ruas jalan pantura Demak masih bisa dikatakan layak, akan tetapi tiap tahun diperbaiki lagi dan lagi hingga melupakan sungai-sungai besar yang ada yang menjadi kewenangannya.
Padahal sambungnya, sungai besar yang melintas di Demak seperti Sungai Wulan itu sudah lama (sekitar setengah abad) tidak dinormalisasi. Belum lagi sungai-sungai yang lainnya baik yang berada di naungan pemerintah pusat (Kementerian PUPR) maupun PSDA Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan kejadian banjir di Kecamatan Karanganyar khususnya dan Demak umumnya pada triwulan pertama 2024 ini diharapkan pemerintah pusat benar-benar serius menanganinya,” pungkasnya.
Pengirim: Rohmad