Rembang, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lasem Nyai Hj Fatimah Asri Muthmainnah (Umi Aci) mengajak para aktivis Fatayat untuk terus mendukung perempuan disabilitas.
“Kami mendorong diwujudkannya pendidikan inklusi di setiap tingkatan sekolah, agar seluruh anak bangsa tanpa terkecuali mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan kata lain, pemerintah harus mewujudkan pendidikan yang adil dan merata,” ujarnya di hadapan peserta sidang pada hajatan Kongres XVI fatayat NU di Palembang Sumatera Selatan, Sabtu (16/7/2022).
Menurut Umi Aci sapaan akrabnya, wujud dukungan itu dengan cara memasukkan perspektif Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) dalam setiap pokok pikiran yang akan diterjemahkan dalam visi-misi dan program kerja Fatayat.
“Dengan perspektif GEDSI atau kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial, bisa memperkuat agar Fatayat terus memperjuangkan kepentingan perempuan disabilitas secara lebih terukur dan terencana. Salah satu kepentingan adalah perempuan disabilitas bisa mengakses pendidikan secara merdeka,” terangnya.
Dikutip dari laman NU Online, Umi Aci menyampaikan, terlaksananya hal tersebut sebagai bentuk dukungan Fatayat NU dalam memutus rantai stigma. “Sebab, perempuan penyandang disabilitas mendapat dua stigma secara langsung, yakni karena dia perempuan dan penyandang disabilitas itu sendiri,” ungkapnya.
Komisioner Komnas Disabilitas RI yang juga penyandang disabilitas ini mengatakan, dirinya melihat banyak sekali hasil temuan diskriminasi dan tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan, khususnya dari kelompok masyarakat rentan.
“Hal ini yang menjadikan mereka sulit mendapat kesempatan dalam pemenuhan hak-haknya yang setara dan berkeadilan. Oleh karena itu, saya merasa berkepentingan untuk menyuarakan misi Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Sosial Inklusi,” tegasnya.
Pengasuh Pesantren Al-Aziz Lasem Rembang itu mengungkapkan, sebelumnya ia telah membawa pembahasan itu dalam Konferensi Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah di Wonosobo pada 25-26 Juni 2022.
“Alhamdulillah, waktu itu sudah mendapatkan rekomendasi bahwa penting untuk memasukkan perspektif GEDSI dalam setiap pokok pikiran yang akan diterjemahkan dalam program-program Fatayat NU,” pungkasnya.
https://jateng.nu.or.id/nasional/fatayat-nu-lasem-ajak-dukung-perempuan-disabilitas-KQobg