Tulungagung, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Tulungagung mengeluarkan dua buah buku. Buku pertama adalah kumpulan puisi dari para kader dan buku kedua adalah ‘Yais Kita PD’ yang dilaunching di Pendopo Haji Rifa’i Marni Tunggulsari, Tulungagung.
Wakil Sekretaris I PC Fatayat NU Tulungagung, Naim Matusalimah menjelasan bahwa salah satu forum atau Majlis Taklim yang dimiliki oleh PC Fatayat NU Tulungagung adalah Majlis Taklim YAIS KITA PD yang memiliki kepanjangan dari Yasin, Amalan Tawashul, Istighotsah, Sholawat, Kajian Ilmiah, Tahlil, Arisan, Produktif ekonomi Diperdayakan ngaji alam.
“Itu merupakan buku pedoman ngaji atau istighosah Surah Yasin, istighosah hingga tahlil yang bisa dijadikan pedoman untuk warga Fatayat NU, di PC Fatayat sendiri pada agenda pertemuan tiap dua Minggu sekali itu anjangsana di tiap rumah pengurus pergantian gitu yang dibaca,” terang Naim Matusalimah, Ahad (16/06/2024).
Naim mengaku, selain sebagai mempermudah para kader dalam majelis taklim agar tidak repot memiliki banyak rujukan. Sebab, sebelumnya dalam membaca tahlil, istighosah hingga lainnya memiliki berbeda-beda buku amalan sehingga tidak praktis.
Selain itu, buku tersebut untuk melestarikan sekaligus mengamalkan amalan Ahlussunnah Waljamaah. Sementara buku tersebut disusun oleh Forum Daiyah Fatayat (Fordaf).
“Buku itu jadikan satu dan ditambah dengan amalan yang lain-lain dan memang untuk ditujukan warga masyarakat pada umumnya khususnya Fatayat dijadikan sebagai pedoman serta sebagai pegangan,” tandasnya.
Senada, Siti Kusnul Kotimah menjelaskan bahwa untuk launching buku satunya adalah buku kumpulan puisi. Merupakan kumpulan puisi-puisi dari seluruh warga Fatayat NU yang mengirimkan puisi semua terkumpul menjadi satu buku.
“Semua terkumpul dalam rangka Hari Ibu tahun 2023, hasilnya kita terbitkan hari ini. Semuanya tentang ibu karena persembahan di Hari Ibu,” papar Siti Kusnul Kotimah.
Khusnul mengaku buku yang terkumpul 100 halaman lebih ini diharapkan antara hati dengan apa yang dikeluarkan itu bisa sama. Sehingga rangkaian kata yang indah, sastra yang indah yang dikeluarkan oleh seseorang memiliki makna yang luas.
“Ketika memang benar-benar menyatu hatinya sesuai apa yang diucapkan dengan kenyataannya, itu nanti yang akan membuat substansi atau isi dari pada puisi itu luar biasa,” terangnya.
Sementara untuk buku amalan Yais Kita PD, Khusnul berharap bisa menjadi pegangan bagi Fatayat NU dan masyarakat. Pasalnya, PC Fatayat NU Tulungagung memiliki majelis bisa digunakan untuk berlatih dari majelis terkecil di ranting, Pimpinan Anak Cabang hingga PC. “Di situlah miniaturnya melatih kader-kader di situ jadi melatih kadernya dapat ilmunya dapat amalan-amalan,” tutupnya.