Malang, NU Online Jatim
Fakultas Hukum Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat Angkatan (PKPA) bersinergi dengan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan (DPN) Advokat Indonesia (Peradi). Kegiatan yang dibuka pada Jumat (23/02/2024) itu bakal dilaksanakan setiap Sabtu-Ahad selama sebulan penuh.
Dekan FH Unisma, Abid Zamzami SH MH menjelaskan, bahwa kegiatan PKPA angkatan ke-10 ini menunjukkan komitmen FH Unisma bersama Peradi dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.
“Kalau kita melihat profesi advokat saat ini, semua advokat hebat terlahir dari pendidikan profesi khusus advokat yang terbaik pula,” tuturnya dilansir dari fh.unisma.ac.id, Ahad (25/02/2024).
Dirinya menyebutkan, PKPA bukan hanya sebagai sarana belajar untuk bisa menjadi anggota advokat. Dalam dunia pendidikan, ada nilai-nilai yang patut dipelajari dari sederet pemateri yang dihadirkan, seperti kode etik.
“Saya harap dalam proses ini teman-teman bisa mengikuti dengan maksimal. Mulai dari pendidikan kemudian ujian. Insyaallah kalau kita melaksanakan dengan tulus saudara juga akan bisa menjadi advokat yang berkualitas,” pesannya.
Sementara Ketua DPC Peradi Malang, Dian Aminudin menyampaikan, PKPA menjadi input awal seseorang untuk menjadi advokat usai lulus S1. Sebab itu, perlu dipersiapkan sebaik dan semaksimal mungkin mulai dari sekarang.
“Bagaimanapun hukum itu sangat dinamis. Apa yang kita pelajari 10 tahun, 3 atau 4 tahun lalu, sekarang sudah berubah. Untuk menjadi advokat profesional, pertama kita perlu selalu mengupgrade dan mengupdate kemampuan lebih tinggi dan lebih baik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa PKPA bukan hanya penting untuk berkarir di bidang hukum. Namun juga saat bergabung di banyak instansi ia justru menjadi modal utama.
“Di luar, rekan-rekan advokat punya nilai strategis. Bahkan yang saya dengar, di perusahan swasta di instansi pemerintah itu kalau lulusan FH punya PKPA artinya punya kredit poin lebih sebagai calon karyawan,” lanjutnya.
Kepada peserta PKPA, ia berpesan untuk bisa mengikuti semua tata tertib dengan serius. Termasuk keaktifan peserta dan kedisiplinan untuk menyerap banyak ilmu dari para pengajar yang memiliki pengalaman tinggi melalui profesi advokat.
Dikatakan, bahwa kerja sama Peradi Malang dengan Unisma dalam menyelenggarakan PKPA selama 10 tahun ini semakin baik. Salah satunya, karena banyak memiliki SDM dan tenaga dosen muda yang berpemikiran segar sekaligus inovatif. Dengan begitu, lulusan Unisma tidak perlu diragukan.
“Saya berharap kerja sama dengan FH Unisma bisa terus berlanjut semakin maju dan semakin bisa memberikan kontribusi bagi penegakan hukum masyarakat di Indonesia,” tandasnya.
Sebagai informasi, pendidikan profesi advokat ini diikuti sekitar 30 peserta. Adapun pemateri kegiatan ini berasal dari praktisi dan akademisi yang memiliki kapasitas dan pengalaman dalam dunia hukum.