NU Jakarta, NU Online Jateng
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) telah memulai transisi kepemimpinan pada tahun 2022 dengan menggelar Kongres ke-16. Kongres perempuan muda NU ini dilaksanakan pada 14-17 Juli 2022 di Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini mengungkapkan, perempuan khususnya Fatayat mempunyai peran penting dan fundamental dalam mendukung ketahanan pangan yang disertai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Perempuan punya fokus pada urusan rumah tangga dan ketahanan pangan petani. Kecenderungan perempuan bisa mengakomodir dan bertindak sebagai pengelola pangan di lingkungan masing-masing. Ini berpengaruh besar terhadap ketahanan pangan nasional dan isu stunting yang juga sedang melanda masyarakat tertentu,” kata Anggia, Selasa (12/7/2022) lewat keterangan tertulisnya.
Dikutip dari NU Online, Anggia menjelaskan, restrukturisasi proporsional anggaran untuk program ketahanan pangan di berbagai kementerian mutlak harus dilakukan. Tujuannya agar tepat sasaran, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan petani.
“Fatayat NU sangat tegas mendorong pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan memperhatikan daya dukung ekosistem serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara berkelanjutan,” bebernya.
Fatayat lanjutnya, juga konsisten mendorong agar tidak ada tawar menawar untuk menghentikan penebangan hutan alam, tidak boleh mengurangi kawasan konservasi, mengurangi laju deforestasi, dan target ramah lingkungan untuk setiap pembangunan sebagai wujud nyata peran ormas merespons perubahan iklim.
Anggia menerangkan, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19 yang membuat pelaksanaan kongres sempat tertunda, Fatayat NU terus berperan dalam membantu masyarakat menangani pandemi.
“Fatayat NU tidak hanya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga melakukan berbagai aksi sosial,” ujar dia.
Ketua Panitia Kongres ke-16 Fatayat NU Efri Wahdiyah Nasution menjelaskan alasan kongres mundur dari yang seharusnya karena persoalan wabah pandemi Covid-19.
“Proses regenerasi kepemimpinan ditingkat pusat dilakukan melalui Kongres yang diamanatkan oleh Peraturan Dasar (PD)/ Peraturan Rumah Tangga (PRT) Fatayat NU. Kongres seharusnya berlangsung lima tahun harus mundur karena situasi pandemi Covid-19,” kata Efri Wahdiyah Nasution.
Fatayat NU memiliki sekitar sepuluh juta anggota yang tersebar di 34 pimpinan wilayah pada tingkat provinsi, 480 pimpinan cabang pada tingkat kabupaten/kota, pimpinan anak cabang pada tingkat kecamatan dan pimpinan ranting pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
Rencananya, Kongres akan dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan dihadiri Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
https://jateng.nu.or.id/nasional/gelar-kongres-ke-16-fatayat-nu-soroti-masalah-ini-3A8PI