Trenggalek, NU Online Jatim
Geliat perekonomian Nahdlatul Ulama di Trenggalek terus tumbuh. Kali ini berasal dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Watulimo, Trenggalek yang resmi punya NUsantara Mart atau NU Mart. Lokasinya pun cukup strategis, yakni tepat berada di jalan raya Tulungagung-Trenggalek.
Sekretaris Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Watulimo, Sanusi menjelaskan, semangat itu berawal dari pembekalan para kader NU Watulimo dalam pelaksanaan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKP-NU) tahun 2018 lalu, sehingga saat itu dibentuk tim sembilan perekonomian NU.
“Tim sembilan pada saat itu sudah terbentuk dan langsung mengadakan rapat secara intensif bagaimana usaha merintis lembaga perekonomian Nahdliyin berupa NU Mart,” ujar Sanusi kepada NU Online Jatim, Sabtu (19/08/2023).
Menurutnya, saat itu sudah dibicarakan bagaimana membangkitkan semangat warga NU di Kecamatan Watulimo, Trenggalek di bidang perekonomian. Sistem permodalan atau saham juga sudah dibicarakan secara intensif berdasarkan beberapa pengarahan.
Pria yang juga guru MIN 1 Trenggalek ini menambahkan, tim sembilan juga sudah beberapa kali mengadakan study banding, di antaranya ke Ponorogo, Tulungangung dan kabupaten lain yang disitu sudah berdiri NU Mart.
“Hasil study banding menjadi bahan pembahasan tim sembilan untuk merintis pendirian NU Mart Watulimo,” terangnya.
Seiring berjalannya waktu, tim sembilan mengalami kendala dalam merealisasikan NU Mart tersebut. Salah satu kendalanya yakni menipisnya ghirah dan semangat warga NU Watulimo untuk diajak bersama-sama membangkitkan perekonomian.
Selanjutnya, minimnya pemahaman manajemen modern dari tim sembilan terkait perkonomian waralaba seperti NU Mart atau lainnya. “Termasuk mahalnya harga atau sewa tanah di sekitar jalan nasional karena jalur wisata ke Pantai Prigi,” kenangnya.
Namun, kendati demikian tim sembilan terus bekerja keras mengupayakan adanya NU Mart. Pihaknya pun banyak melakukan pendekatan baik secara personal atau organisasi. Akhirnya ada salah satu Pengurus Ranting NU Margomulyo, bernama Mukosi, yang baru membeli tanah di pinggir nasional menuju ke Pantai Prigi.
Usai pembicaraan serius dan kekeluargaan, ia pun merelakan tanah tersebut untuk dibangun NU Mart. Ketika sudah dibangun dan berdiri NU Mart bangunan disahamkan dengan perhitungan harga per saham Rp100 ribu.
“Semoga berdirinya NU Mart Watulimo memperkuat NU secara jamiyah. Lalu, mengurangi kapitalisme dari luar, menumbuhkembangkan kreatifitas ekonomi serta UMKM warga NU Watulimo, sekaligus meningkatkan taraf hidup warga NU Watulimo,” tandasnya.