Pidie Jaya, NU Online
Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat menjelang Pilkada 2024, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya bekerja sama dengan Pengurus Cabang GP Ansor Pidie Jaya menggelar acara nonton bareng (nobar) film bertajuk “Tepatilah Janji”.
Ketua PC Ansor Pidie Jaya, Muhammad Asrizal mengatakan film ini dipilih sebagai media sosialisasi karena mengangkat pesan penting tentang kejujuran, integritas, dan komitmen pemimpin untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Lebih lanjut Muhammad Asrizal, menyatakan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi yang efektif bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Nobar ini kami gelar untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya pemilu yang jujur dan adil. Tepatilah Janji adalah film yang relevan untuk mengingatkan kita bahwa pemimpin harus menepati janji kepada rakyatnya,” ujar Asrizal, Senin lalu.
Asrizal yang juga mantan Ketua IPNU Pidie itu menambahkan bahwa film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga refleksi yang dapat menggugah kesadaran politik masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin.
“Kami berharap masyarakat dapat mengambil nilai dari film ini dan menerapkannya saat memilih pemimpin nanti. Jangan sampai terpengaruh oleh politik uang atau janji manis yang tidak jelas,” lanjut Asrizal.
Sekretaris PC Ansor, Muhammad, yang turut hadir dalam acara nobar tersebut, menjelaskan bahwa Ansor Pidie Jaya siap mendukung penuh kegiatan sosialisasi yang digelar KIP untuk mewujudkan Pemilukada yang bersih dan berintegritas.
“Kami percaya bahwa edukasi politik sejak dini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam demokrasi. Kami berharap melalui kolaborasi dengan KIP ini, masyarakat lebih sadar dan bijak dalam menentukan pilihan mereka,” kata Muhammad.
Sementara itu, Sekretaris KIP Pidie Jaya, Iswandi, menyampaikan bahwa pemutaran film Tepatilah Janji merupakan bagian dari strategi KIP dalam menarik minat masyarakat untuk memahami lebih jauh mengenai proses dan pentingnya pemilu.
“Kami ingin sosialisasi pilkada tidak hanya terbatas pada penyampaian teknis semata, tetapi juga menyentuh aspek nilai dan moral. Tepatilah Janji diharapkan mampu memberikan perspektif baru bagi masyarakat tentang pemilu yang jujur dan berintegritas,” jelas Iswandi.
Iswandi menekankan pentingnya masyarakat memilih dengan bijaksana dan tidak tergoda oleh politik uang yang sering terjadi di masa kampanye.
“Kami terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pilkada, termasuk dengan memastikan mereka memilih calon yang benar-benar memiliki komitmen terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Pilkada bukan sekadar seremonial lima tahunan, tapi merupakan langkah penting dalam menentukan masa depan daerah kita,” tambahnya.
Menurutnya, KIP Pidie Jaya bersama PC GP Ansor akan terus melakukan sosialisasi serupa untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, khususnya di pelosok daerah yang mungkin belum memiliki akses informasi yang memadai tentang pilkada.
“Mereka juga berencana untuk mengadakan diskusi interaktif setelah acara nobar sebagai bentuk respons terhadap berbagai masukan atau pertanyaan dari masyarakat,” ujarnya
Acara nobar Tepatilah Janji yang diadakan di kantor KIP Pidie Jaya setempat ini mendapatkan sambutan hangat dari warga Pidie Jaya.
Beberapa peserta yang hadir menyatakan bahwa film tersebut memberikan pesan moral yang kuat dan relevan, khususnya tentang integritas pemimpin dan janji kepada rakyat.
Seorang warga, Safrizal mengatakan, film menjadi edukasi politik dan masyarakat jadi paham bahwa memilih pemimpin tidak boleh asal, harus yang benar-benar bisa dipercaya. “Ini pesan yang sangat penting bagi kita semua,” kata Safrizal.
Dia menyebutkan dengan adanya kolaborasi antara KIP dan PC GP Ansor Pidie Jaya, diharapkan pilkada yang akan datang dapat berjalan lancar dengan tingkat partisipasi yang tinggi serta dukungan penuh dari masyarakat.
“Sosialisasi kreatif ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan demokrasi yang sehat dan menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam di masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam pilkada,” ujarnya.
